GAMBARAN HEPATITIS B PADA PENDONOR DARAH DI UNIT TRANSFUSI DARAH (UTD) RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Donor darah diindikasikan dalam pengobatan berbagai kondisi termasuk trauma, gangguan perdarahan dan kehilangan darah. Donor darah juga bisa menjadi faktor resiko terjadinya infeksi menular seksual. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 91 Tahun 2015 mengatakan bahwa darah yang akan disalurkan harus melewati serangkaian uji saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) yang meliputi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis. Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B dan dapat ditularkan melalui kontak seksual, dari ibu hamil ke janin yang akan dilahirkan dan transfusi darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah pendonor darah yang terinfeksi Hepatitis B di Unit Transfusi darah RSUP H. Adam Malik Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait gambaran Hepatitis B pada pendonor darah di Unit Transfusi Darah RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian dilakukan pada tanggal 20-22 Mei 2024 dengan jumlah sampel 67 orang yang dihitung menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian menunjukkan dari 67 sampel terdapat 2 sampel (2,98%) reaktif Hepatitis B dan 65 sampel (97,02%) non reaktif Hepatitis B.

Kata kunci : Hepatitis B, Pendonor Darah , Infeksi Menular Lewat Transfusi
Darah (IMLTD)