Ismed Krisman Amazihono, Ismed and Hadirat Candra Laoli, Candra and Lismawati Pertiwi Waruw, Lisa (2023) STRESS AND SELF EFFICACY ON BLOOD SUGAR LEVELSIN DIABETES MELLITUS PATIENTS. STRESS AND SELF EFFICACY ON BLOOD SUGAR LEVELSIN DIABETES MELLITUS PATIENTS, 18 (1): 1. pp. 23-27. ISSN ISSN 2623-0046 (Print) ISSN : 2685-2764 (Online)
![[thumbnail of STRESS AND SELF EFFICACY ON BLOOD SUGAR LEVELSIN DIABETES MELLITUS PATIENTS]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
JURNAL STRESS AND SELF EFFICACY ON BLOOD SUGAR LEVELSIN DIABETES MELLITUS PATIENTS.pdf - Published Version
Download (261kB)
Abstract
Diabetes melitus tidak hanya menyebabkan kematian premature diseluruh dunia, penyakit ini juga menjadi penyebab utama kebutaan, penyakit jantung dan gagal ginjal. Organisasi Internasional Diabetes Federations (IDF) memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orng pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevelansi sebesar 9,3 % dari total jumlah penduduk pada usia yang sama. Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan yang terganggu, suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stress memberi dampak total kepada setiap individu yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual, social dan spiritual, Stres dapat mengancam keseimbangan psikologis. Salah satu penyebab kadar gula meningkat adalah tingkat stres. Stres juga dapat menganggu system kerja endokrin sehingga dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat. Perasaan takut, cemas, malu dan marah merupakan bentuk lain emosi kehidupan yang penuh dengan stres akan berpengaruh pada flutaksi glukosa darah meskipun telah diupayakan diet, latihan fisik maupun pemakaian obat-obatan secermat mungkin Seringkali akibat stres, penderita Diabetes Melitus akan melanggar program diet, jarang berolahraga, tidak teratur dalam minum obat serta jarang melakukan pengontrolan kadar gula darah, membuktikan bahwa penderita diabetes mellitus saat sedang stres tidak dapat mengorganisir self efficacy dengan baik. Menurut Notoadmodjo mengatakan bahwa self efficacy mempengaruhi perilaku seseorang terhadap kepatuhan. Self efficacy sebagai keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melakukan tugas-tugas tertentu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.Tujuan Penelitian ini adalah menganalis hubungan tingkat stres dan self efficacy terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di UPTD Puskesmas Hiliduho Kabupaten Nias Tahun 2022. Sehingga pasien DM dapat mengurangi dan mengontrol tingkat stres dan lebih meningkat self efficacy agar rentang gula darah selalu dalam batas normal. Hasil penelitian di dapatkan ada hubungan signifikan antara stres dengan kadar gula darah nilai p = 0,002<0,005 dan hubungan signifikan antara self eficacy dengan kadar gula darah nilai p = 0,000<0,005
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RD Surgery |
Divisions: | Jurusan/Prodi Keperawatan Kemenkes Poltekkes Medan > Prodi D3 Keperawatan Nias > Karya Ilmiah Dosen D3 Keperawatan Nias > Jurnal Nasional Dosen D3 Keperawatan Nias |
Depositing User: | Hadirat Candra Laoli |
Date Deposited: | 27 Jul 2025 21:48 |
Last Modified: | 27 Jul 2025 21:48 |
URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/1090 |