Intervensi Health Coaching Pada pnederita TB Paru Dan Pemeriksaan BTA Anggota Keluarga Untuk Pencegahan Penulraan Di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

Tuberkulosis (TB) adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, menyebabkan morbiditas bahkan kematian. Menurut data WHO tahun 2018, secara global terdapat 10,4 juta kasus TB, yang berarti terdapat 120 penderita per 100.000 orang. Lima negara dengan angka kejadian tertinggi adalah India, Tiongkok, Indonesia, Filipina, dan Pakistan. Pada tahun 2019, tingkat kesuksesan pengobatan lengkap TB baru mencapai 67%, sementara pada tahun 2018 hanya 59,3%. Angka ini masih jauh dari target, di mana seharusnya semua penderita TB paru mendapatkan pengobatan secara lengkap. Rendahnya pencapaian ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti banyaknya pasien yang menghentikan pengobatan rutin selama enam bulan akibat efek samping obat atau beralih ke pengobatan alternatif, meninggalkan pengobatan medis. Di Sumatera Utara, prevalensi TB paru pada tahun 2018 tercatat sebesar 0,36%. Kota Medan merupakan salah satu wilayah dengan jumlah kasus TB tertinggi di Sumatera Utara, dengan angka kejadian sebesar 0,47% pada tahun 2018, 5.418 kasus (0,28%) pada tahun 2019, dan 205 per 100.000 penduduk pada tahun 2020. Health coaching adalah program yang sering digunakan dalam manajemen mandiri penyakit kronis, yang membantu pasien memperoleh pengetahuan, keterampilan, alat, dan kepercayaan diri untuk menjadi peserta aktif dalam perawatan mereka, sehingga dapat mencapai tujuan kesehatan yang telah mereka tetapkan sendiri

Kata Kunci : TB Paru, Health Coaching, BTA