HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DI TK AN-NIZAM MEDAN DENAI

World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 melaporkan saat ini terdapat 38,3 juta anak di seluruh dunia yang kelebihan berat badan, peningkatan sebesar 8 juta sejak tahun 2000. Menurut WHO pada tahun 2020 terdapat keterlambatan perkembangan sekitar 5-25% secara umum. Dampak keterlambatan perkembangan motorik halus dapat menimbulkan hambatan dalam proses belajar anak di sekolah, seperti remaja kurang berminat belajar, malas menulis, merasa gagal, tidak mandiri dan kurang percaya diri seperti anak tersebut akan putus sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi anak usia 5-6 tahun dengan perkembangan motorik halus di TK An-Nizam Medan. Jenis penelitian adalah analitik korelasional. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi 80 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang. Pengumpulan data dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan mendatangi calon responden, mengukur tinggi badan, berat badan, dan melakukan tes perkembangan mmotorik halus menggunakan lembar KPSP. Hasil penelitian menggunakan Uji Spearman Rank menggunakan perangkat lunak komputer dan didapatkan hasil nilai P-value 0.593>0.05, karena lebih besar maka H0 dan Ha ditolak atau biasa diartikan tidak ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK An-Nizam Medan.Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara status gizi dan perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK An-Nizam Medan. Penulis menyarankan bagi Kepala Sekolah TK An- Nizam Medan untuk melakukan tes perkembangan secara rutin pada anak untuk mengetahui kesesuaian perkembangan dengan usia anak.
Kata Kunci: Status Gizi, Motorik Halus