ANALISIS KANDUNGAN BETA-KAROTEN PADA KANGKUNG (Ipomoea aquatica) DAN BAYAM HIJAU (Amaranthus viridis) SEBAGAI SUMBER PROVITAMIN A

Beta-karoten merupakan senyawa karotenoid yang berfungsi sebagai provitamin A dan banyak ditemukan dalam sayuran berwarna hijau tua seperti kangkung (Ipomoea aquatica) dan bayam hijau (Amaranthus viridis). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar beta-karoten dalam kedua sayuran tersebut setelah melalui proses perebusan, guna menilai potensinya sebagai sumber provitamin A. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik ekstraksi remaserasi selama 3×24 jam menggunakan campuran pelarut n-heksana, aseton, dan etanol perbandingan 2:1:1. Sampel sebanyak 30 gram dari masing-masing sayuran diekstraksi, kemudian diukur kadar beta-karotennya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 450 nm. Hasil menunjukkan bahwa kadar beta-karoten pada kangkung rebus sebesar 1,526mg/30g pada konsentrasi 1,5 dan 2,61mg/30g pada konsentrasi 2,5 dengan rendemen ekstrak 24%, sedangkan bayam hijau rebus mengandung 2,36mg/30g pada konsentrasi 1,5 dan pada konsentrasi 2,5 mengandung 3,84mg/30g dengan rendemen 19%. Penurunan kadar beta-karoten ini kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya jumlah sampel yang digunakan untuk mengekstrak dan juga proses pemanasan selama perebusan yang dapat mengakibatkan degradasi senyawa betakaroten karena paparan panas dan oksidasi. Meskipun demikian, kedua jenis sayuran tetap menunjukkan potensi sebagai sumber provitamin A jika diolah dengan metode yang tepat dan tidak merusak kandungan nutrisinya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pemilihan metode pengolahan yang optimal dan sebagai dasar edukasi bagi masyarakat untuk meningkatkan konsumsi pangan sumber vitamin A demi mencegah kekurangan vitamin A yang masih tinggi di Indonesia.

Kata Kunci: Bayam hijau, beta-karoten, kangkung, spektrofotometer UV-Vis.