Hubungan Kadar Fe ASI Dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Bayi di Kecamatan Mestong tahun 2022

Zat besi memiliki peran penting dalam proses sintesis neurotransmitter dan mielinisasi neuron. Kekurangan konsumsi
zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menyebabkan anemia yang ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin darah.
Rendahnya kadar hemoglobin menyebabkan pertumbuhan lebih lambat pada bayi, yang dapat mengarah pada terjadinya stunting.
Salah satu sumber utama asupan Fe pada bayi adalah Fe yang berasal dari ASI yang diberikan ibunya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara kadar Fe ASI dengan kadar Hemoglobin pada bayi di Kecamatan Mestong tahun 2022.
Penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Kecamatan Mestong
(Puskesmas Tempino dan Puskesmas Pondok Meja) pada bulan Maret-April 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu menyusui beserta bayi dan anaknya yang berusia 0-23 bulan sebanyak 3.231 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61
orang yang diambil dengan teknik proporsional consecutive sampling. Pemeriksaan kadar Fe ASI dilakukan dengan
Spektrofotometri sedangkan kadar Hemoglobin bayi diperoksa dengan Digital Hb analyzer yang hasilnya di tera/standarisasi
dengan hasil Hb kimia darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan antara kadar Fe ASI
dengan kadar hemoglobin bayi. Namun dari 8 ibu yang kadar Fe ASInya normal, 100% kadar Hemoglobin bayi dan anaknya
dalam kategori normal. Sedangkan dari 53 ibu dengan kadar Fe ASI rendah, sebanyak 30,2% dari bayi dan anak mereka
mempunyai kadar Hemoglobin yang rendah.