Pendampingan Dan Sosialisasi Pengolahan Limbah Diapers Sebagai Alternatif Media Tanam Dan Pupuk

Indonesia adalah negara konsumen popok bayi sekali pakai terbesar nomor tiga setelah berada diurutan India dan China. Penelitian yang dilakukan pada bayi berusia 0-2 tahun dimana penelitian ini dilakukan oleh Ritcer pada tahun 2005. Penggunaan disposable diapers di Indonesia dapat mencapai angka sekitar 12 juta buah disposable diapers setiap tahunnya. Berdasarkan studi Sigma Research (2017) diperoleh bahwa awal penggunaan diapers terbanyak pada anak bayi umur dua tahun adalah berkisar antara umur 0-3 bulan, yaitu pada bayi usia < 1 bulan sebesar 16,1%, dan tertinggi diperoleh saat bayi berusia 1 – 3 bulan sebesar 69,6%. Popok bayi dengan jenis diaper sekali pakai paling banyak
diminati oleh ibu dengan persentase 95,2%. Sampah jenis diapers dan pampers ini sebenarnya bisa dikategorikan sampah limbah B3 karena
sifatnya yang infeksius, namun fakti di lapangan belum banyak yang
mempeerhatikan masalah ini atau bahkan menyiapkan system
pembuangan dan pengelolaannya di masyarakat umum khususnya di pedesaan, sehingga menjadi masalah besar jika tidak dilakukan sytem pengamanan sampah yang sifatnya infeksius tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memahami sumber & dampak negatif sampah diapers, mengetahui cara memanfaatkan sampah diapers sebagai media tanam dan pupuk,mengetahui alat dan bahan pembuatan media tanam dan pupuk dari sampah diapers, mengetahui langkah-langkah
pembuatan media tanam dan pupuk dari sampah diapers dan praktek pembuatan media tanam dan pupuk dari sampah diapers secara mandiri. Metoda kegiatan pengabdian masyarakat adalah pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat untuk mengolah sampah diapers menjadi aternatif media tanam dan pupuk sehingga tanaman baik bunga maupun sayuran efektif pertumbuhannya Dari belajar pengalaman teman pemerhati
sampah dan lingkungan di lapangan, ada suatu pencerahan dan beberapa pengalaman seseorang yang sudah diterapkan di lapangan masalah sampah yang pernah menangani masalah sampah pampers ini bisa ditiru dan semoga bisa bermanfaat.