GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PEROKOK ELEKTRIK DAN PEROKOK KONVENSIONAL DI DESA LAMBAR KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO

Merokok merupakan kebiasaan yang berdampak terhadap kesehatan, termasuk kadar
hemoglobin dalam darah. Rokok konvensional mengandung karbon monoksida yang
dapat merangsang produksi eritrosit, sementara rokok elektrik dianggap sebagai
alternatif yang lebih aman meskipun efeknya belum sepenuhnya diketahui. Desa
Lambar yang berada di dataran tinggi memiliki kondisi lingkungan dan kebiasaan
merokok yang tinggi, berpotensi memengaruhi kadar hemoglobin masyarakatnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada perokok
elektrik dan perokok konvensional. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain
deskriptif menggunakan 60 responden, terdiri dari 30 perokok elektrik dan 30 perokok
konvensional yang memenuhi kriteria inklusi. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan
menggunakan metode POCT dari sampel darah kapiler. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 90% perokok elektrik memiliki kadar hemoglobin normal dan 10% tinggi. Pada
perokok konvensional, 80% memiliki kadar normal dan 20% tinggi. Tidak ditemukan
kadar hemoglobin rendah pada kedua kelompok. Rerata kadar hemoglobin perokok
konvensional cenderung lebih tinggi. Kesimpulan gambaran kadar hemoglobin pada
perokok elektrik 90% normal dan pada perokok konvensional 80% normal.
Kata kunci: Dataran tinggi, hemoglobin, perokok elektrik, perokok konvensional.