UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BUAH PINANG (Areca catechu L) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans

Infeksi jamur Candida albicans umum terjadi di Indonesia, terutama akibat iklim
tropis yang lembab. Penggunaan tanaman herbal salah satunya buah pinang (Areca
catechu L) dipilih masyarakat karena dianggap lebih aman dan terjangkau. Buah
pinang diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, fenol,
steroid, dan alkaloid yang diduga memiliki aktivitas antifungi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi dari ekstrak etanol buah pinang
(Areca catechu L.) dengan konsentrasi yang bervariasi dalam menghambat
pertumbuhan Candida albicans. Uji dilakukan di Laboratorium Terpadu Poltekkes
Kemenkes Medan dari Januari - Juni 2025. Jenis penelitian bersifat eksperimental
laboratorium dengan rancangan post-test only control group. Ekstrak diperoleh
melalui metode maserasi menggunakan etanol 70% dan diuji dengan metode difusi
cakram pada konsentrasi 25%, 50%, dan 75%. Ketoconazole 10% digunakan
sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. Pengamatan
dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat setelah inkubasi 4 hari. Data
analisis menggunakan uji One way ANOVA dengan uji banding nyata DMRT
(Duncan’s Multiple Range Test). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak buah pinang
tidak membentuk zona hambat pada ketiga konsentrasi (0 mm), sedangkan kontrol
positif menghasilkan rata-rata zona hambat 24,7 mm.
Kata kunci: Antifungi, buah pinang, candida albicans, difusi cakram, ekstrak
etanol