HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN JUMLAH EOSINOFIL PADA ANAK SDN 060858 KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

Infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan salah satu masalah kesehatan
pada masyarakat yang umum terjadi terutama di wilayah dengan sanitasi yang
kurang bersih. Anak sekolah dasar sangat berisiko terpapar infeksi kecacingan
apabila Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) yang kurang diterapkan di
kehidupan sehari-hari. Kejadian infeksi STH dapat memicu peningkatan jumlah
eosinofil dalam darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) dengan jumlah eosinofil pada
anak SDN 060858 Kecamatan Medan Tembung. Desain penelitian ini
menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.
Responden sebanyak 30 anak yaitu berusia 8-12 tahun yang diperiksa fesesnya
dengan metode natif untuk mendeteksi kejadian infeksi STH dan diambil darah
tepi untuk membuat sediaan apusan menghitung jumlah eosinofil. Didapatkan
hasil bahwa ada 10% anak terinfeksi Soil Transmitted Helminth (STH) yang juga
mengalami peningkatan eosinofil. Analisis data menggunakan uji korelasi
pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara infeksi STH
dengan jumlah eosinofil dengan nilai p-value=0,0000 yang berarti berkolerasi
sempurna. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa semakin tinggi kejadian infeksi
Soil Transmitted Helminth (STH), maka jumlah eosinofil dalam darah akan
meningkat.
Kata Kunci : Soil Transmitted Helminth (STH), eosinofil, anak usia sekolah
dasar, metode natif.