PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum pada wanita
di Indonesia. Kemoterapi merupakan salah satu metode pengobatan yang
digunakan untuk mengobati kanker serviks. Namun, kemoterapi dapat
menyebabkan efek sampingan, termasuk penurunan kadar hemoglobin. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan
sesudah kemoterapi pada pasien kanker serviks di RSUP Haji Adam Malik
Medan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan sampel
32 pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi di ruang Rindu B RSUP Haji
Adam Malik Medan. Kadar hemoglobin diukur sebelum dan sesudah kemoterapi
menggunakan alat Sysmex XN-1500. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah kemoterapi
pada pasien kanker serviks di RSUP Haji Adam Malik Medan. Rata-rata kadar
hemoglobin sebelum kemoterapi adalah 11,11 g/dL, sedangkan setelah
kemoterapi turun menjadi 10,78 g/dL. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
kemoterapi dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin pada pasien kanker
serviks. Oleh karena itu, penting bagi tenaga medis untuk memantau kadar
hemoglobin pasien secara berkala dan memberikan intervensi yang tepat untuk
mengatasi anemia yang mungkin terjadi.
Kata kunci
:Kadar Hemoglobin, Kanker Serviks, Kemoterapi, Anemia