FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN PADAT EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica (L.) Less)

SAGALA, CHIRISTINE (2025) FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN PADAT EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica (L.) Less). Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.

[thumbnail of COVER] Text (COVER)
FILE 1 CHIRISTINE.pdf - Published Version

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
FILE 2 CHIRISTINE.pdf - Published Version

Download (231kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
FILE 3 CHIRISTINE .pdf - Published Version

Download (486kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
FILE 4 CHIRISTINE .pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (356kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
FILE 5 CHIRISTINE .pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (329kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
FILE 6 CHIRISTINE .pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (213kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
FILE 7 CHIRISTINE .pdf - Published Version

Download (3MB)

Abstract

Infeksi bakteri merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi
akibat pola hidup tidak bersih, terutama melalui tangan sebagai media utama
penyebaran mikroorganisme. Salah satu upaya pencegahan adalah penggunaan
sabun yang efektif membunuh bakteri. Daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less)
mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid yang
berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
ekstrak etanol daun beluntas dapat diformulasikan menjadi sabun padat serta
menguji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis.
Daun beluntas diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut
etanol 96%, kemudian dibuat sabun padat dalam empat konsentrasi ekstrak: F0
(tanpa ekstrak), FI (1%), FII (2%), dan FIII (3%). Pengujian yang dilakukan adalah
uji fisik (tinggi busa), uji stabilitas (organoleptis dan pH), serta uji aktivitas
antibakteri dengan metode difusi cakram menggunakan bakteri Staphylococcus
epidermidis.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh formula memenuhi syarat mutu. Hasil
uji organoleptis menunjukkan warna, aroma dan bentuk yang stabil selama
penyimpanan. Hasil uji tinggi busa berada dalam kisaran 6,43–7,03 cm, dengan
stabilitas tinggi busa 65–69%, dan hasil pH berkisar antara 10,0–10,46. Hasil uji
antibakteri menunjukkan bahwa sabun padat ekstrak etanol daun beluntas 3%
menunjukkan zona hambat tertinggi terhadap staphylococcus epidermidis dengan
diameter 25,20 mm, diikuti oleh konsentrasi 2% (24,77 mm) dan 1% (22,87 mm).
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun
beluntas dapat diformulasikan menjadi sabun padat yang stabil secara fisik dan
kimia, serta memiliki aktivitas antibakteri yang efektif terhadap Staphylococcus
epidermidis. Sediaan ini berpotensi sebagai produk sabun antiseptik berbasis bahan
alam yang aman digunakan untuk kebersihan dan kesehatan kulit.
Kata kunci: Daun Beluntas, Sabun Padat, Staphylococcus epidermidis.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Jurusan/Prodi Farmasi Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Farmasi
Depositing User: Basariah Basariah Basariah
Date Deposited: 29 Aug 2025 07:19
Last Modified: 29 Aug 2025 07:19
URI: https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/2536

Actions (login required)

View Item
View Item