FORMULASI SEDIAAN GEL DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus)

Luka bakar merupakan kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan oleh api, radiasi, listrik, dan bahan kimia. Benda panas yang
menyentuh permukaan kulit menimbulkan kerusakan pembuluh darah kapiler kulit
dan peningkatan permeabilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
formulasi sediaan gel luka bakar dari ekstrak etanol daun sambiloto dan untuk
mengetahui konsentrasi gel daun sambiloto yang efektif terhadap penyembuhan
luka bakar.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan kelompok
eksperimen dan kontrol, pengukuran diameter luka bakar hanya dilakukan setelah
selesai memberi perlakuan pada tikus putih. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Farmakologi Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan.
Hasil dalam penelitian setelah ekstrak etanol daun sambiloto
diformulasikan menjadi gel adalah pada hari ke-7 menunjukkan bahwa kelompok
1 dengan konsentrasi 0,052% mampu menurunkan diameter luka menjadi 83,7%,
kelompok 2 dengan konsentrasi 0,077% mampu menurunkan diameter luka
menjadi 75,3%, kelompok 3 dengan konsentrasi 0,102% mampu menurunkan
diameter luka menjadi 75,6%. Presentase kesembuhan semua kelompok
berdasarkan Uji Oneway Anova memiliki perbedaan yang signifikan p=0,029
(p<0,05).
Penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan gel ekstrak etanol daun
sambiloto memberikan efek dalam proses penyembuhan luka bakar pada tikus
putih dengan presentase terbesar terdapat pada konsentrasi 0,077%.
Kata kunci : Daun Sambiloto, Luka Bakar, Tikus Putih
Daftar bacaan : 19 (2013-2023)