Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus (ATCC)

Plak gigi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dapat berdampak pada kesehatan gigi dan mulut. Obat kumur kimia bisa menimbulkan efek samping jika digunakan jangka panjang. Daun sirih (Piper betle L) sebagai tanaman obat diketahui mengandung senyawa antimikroba seperti flavonoid, alkaloid, tanin, polifenol, saponin, dan terpenoid yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri. Jenis penelitian ini bersifat true experiment dengan pendekatan post test only control group design yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Sampel pada kosentrasi 10%, 20%, dan 40% dibandingkan dengan kontrol positif (khlorheksidin) dan kontrol negatif (DMSO). Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan Post Hoc (Tukey). Hasil penelitian menunjukkan zona hambat yang termasuk dalam kategori kuat pada semua konsentrasi, yaitu 10% (12.5 mm), 20% (14.6 mm), 40% (18.36 mm), dan kontrol positif (10.8 mm). Uji ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok pada konsentrasi
10%, 20%, 40% dan kontrol positif (+) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus sebesar 0.01 (p<0.05). Uji Post Hoc (Tukey) menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih pada konsentrasi 40% memiliki potensi antibakteri sebanding dengan klorheksidin (p<0.05). Simpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun sirih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 40%.
Kata Kunci : Ekstrak Daun Sirih, Staphylococcus aurues, Aktivitas Antibakteri, Zona Hambat