HUBUNGAN HIPERTENSI DAN PERILAKU MEROKOK TERHADAP PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. R.M. DJOELHAM BINJAI

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Dua faktor risiko yang sangat berperan dengan kejadian PJK adalah hipertensi dan kebiasaan merokok. Hipertensi atau tekanan darah tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah menebal dan kehilangan
elastisitas, yang akhirnya mempersempit aliran darah ke jantung. Sementara itu, merokok mengandung zat-zat berbahaya seperti nikotin dan karbon monoksida yang merusak endotel pembuluh darah, mempercepat pembentukan plak (aterosklerosis), dan mengganggu suplai oksigen ke otot jantung. Meningkatnya prevalensi hipertensi dan perilaku merokok di masyarakat menjadi alasan penting untuk meneliti sejauh mana keduanya berhubungan dengan kejadian PJK. Tujuan
Penelitian untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan kebiasaan merokok terhadap kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai.
Penelitian ini menggunakan desain case control dengan total 100 responden, terdiri dari 50 pasien PJK (kasus) dan 50 non-PJK (kontrol). Data diperoleh melalui rekam medis dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square.
Hasil penelitian berdasarkan riwayat hipertensi didapat dari 50 orang yang menderita PJK, 33 orang (33.00%) memiliki Riwayat Hipertensi dan 17 orang (17.00%) tidak memiliki Riwayat hipertensi. Sedangkan, berdasarkan Riwayat Merokok, dari 50 orang menderita PJK, 4 orang (4.00%) memiliki Riwayat merokok berat, 15 orang (15.00%) memiliki Riwayat merokok ringan dan 31 orang (31.00%) tidak memiliki Riwayat merokok. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan kejadian PJK p (0,000), serta antara kebiasaan merokok dengan kejadian PJK p (0,023).
Kata kunci: Penyakit Jantung Koroner (PJK), Hipertensi, Merokok