GAMBARANHASILPEMERIKSAAN SIFILIS PADAPENDONOR DARAHDIUDDPMIKOTAMEDAN

Sifilis merupakan salah satu infeksi menular seksual yang dapat ditularkan melalui transfusi darah
apabila tidak dilakukan skrining yang ketat terhadap pendonor. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran hasil pemeriksaan sifilis pada pendonor darah di Unit Donor Darah (UDD)
PMI Kota Medan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode pemeriksaan
Chemiluminescence Immunoassay (CLIA) yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi. Sampel
diambil sebanyak 87 orang pendonor darah secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebanyak 3 sampel (3,45%) menunjukkan hasil reaktif terhadap sifilis, sedangkan 84 sampel
(96,55%) non-reaktif. Pendonor reaktif semuanya berjenis kelamin laki-laki dengan sebaran usia 17
22 tahun, 35–40 tahun, dan 53–62 tahun. Temuan ini menekankan pentingnya pemeriksaan skrining
sifilis pada setiap sampel darah donor sebagai upaya mencegah penularan infeksi menular lewat
transfusi darah (IMLTD). Diperlukan edukasi dan tindak lanjut medis kepada pendonor yang
terdeteksi reaktif agar tidak terjadi penyebaran lebih lanjut.
Kata kunci: Sifilis, CLIA, Donor Darah, Skrining, IMLTD