Fadia, Seva (2024) KARAKTERISTIK PENDERITA TB PARU PADA FASE INTENSIF TERHADAP KADAR SGOT DI PUSKESMAS BATU ANAM KABUPATEN SIMALUNGUN. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (377kB) | Preview
BAB I.pdf - Published Version
Download (109kB) | Preview
BAB II.pdf - Published Version
Download (178kB) | Preview
![[thumbnail of Bab III]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (90kB)
![[thumbnail of Bab IV]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (176kB)
![[thumbnail of Bab V]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (89kB)
DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN.pdf - Published Version
Download (683kB) | Preview
Abstract
Tuberkulosis (TB) ialah penyakit menular disebabkan Mybacterium tuberculosis yang umumnya menyerang paru-paru. Sumber penularan pasien TB yaitu droplet (percikan) penderita TB Paru melalui udara. Pencegahannya dengan pengobatan obat anti tuberculosis (OAT), yang juga menimbulkan permasalahan baru seperti hepatoksisitas. OAT lini pertama diberikan pada awal pengobatan penderita TB yang memiliki tingkat hepatotoksisitas yang cukup tinggi, terutama rifampisin dan isoniazid. Kedua jenis obat ini dapat menyebabkan gangguan hati yang mengakibatkan peningkatan kadar SGOT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita TB paru fase intensif terhadap kadar SGOT. Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan data primer, serta populasi penelitian ini adalah semua penderita TB Paru fase Intensif di puskesmas Batu Anam Kabupaten Simalungun yang diperiksa langsung di laboratorium Gatot Subroto pematang siantar. Sampel yang digunakan adalah total populasi yang berjumlah 15 orang. Pemeriksaan Kadar SGOT diperiksa dengan metode kinetik-IFCC, Penderita TB Paru yang berjenis kelamin laki-laki yang memiliki kadar SGOT yang meningkat sebanyak 4 orang (26,7%). Penderita TB Paru dengan jenis kelamin perempuan yang meningkat sebanyak 1 orang (6,7%). Penderita TB Paru yang berumur 19-40 tahun 2 orang (13,3%), umur 41-60 tahun 1 orang (6,7%), umur 61-80 tahun 2 orang (13,3) diketahui memiliki kadar SGOT meningkat. Penderita TB Paru diketahui memiliki kadar SGOT yang meningkat dengan tingkat pendidikan SD 2 orang (13,3%), tingkat pendidikan SMP 1 orang (6,7%) tingkat pendidikan SMA 2 orang (13,3%), tingkat pendidikan S1 tidak ada.
Kata Kunci : Penderita Tuberkulosis Paru Fase Intensif, Obat Anti
Tubekulosis (OAT), SGOT
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Jurusan/Prodi TLM Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Hermawani Syafriani Matondang |
Date Deposited: | 10 Jun 2025 03:09 |
Last Modified: | 10 Jun 2025 03:09 |
URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/311 |