EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN

Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan metabolisme tubuh yang menahun akibat hormon insulin dalam tubuh tidak dapat digunakan secara efektif dalam mengatur keseimbangan gula darah sehingga meningkatkan konsentrasi kadar gula di dalam darah (hiperglikemia). DMT2 ialah penyakit kronis yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme yang ditunjukkan dengan adanya hiperglikemia atau sering disebut kadar gula darah meningkat karena terjadi penurunan sekresi insulin dari kelenjar pankreas. Menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah kasus Diabetes terbanyak yaitu 19,5 juta kasus pada tahun 2021. RSUP H. Adam Malik Medan merupakan salah satu rumah sakit dengan persentase DM tertinggi di kota Medan dengan jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 1.323 orang pada tahun 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien diabetes mellitus tipe 2 dan kerasionalan penggunaan antidiabetes pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan RSUP H. Adam Malik Medan Periode Juli-Desember Tahun 2024.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan data secara Observasi nonpartisipan dan pengambilan sampel dengan metode Purposive sampling didapat sampel sebanyak 112 rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu karakteristik jenis kelamin perempuan sebanyak 63 rekam medik (56,25%) dan laki-laki sebanyak 49 rekam medik (43,75%). Berdasarkan usia terbanyak yaitu 56-65 tahun yang tergolong sebagai lansia akhir sebanyak 56 rekam medik (50%). Penggunaan antidiabetes terbanyak adalah kombinasi dua insulin novorapid dan lantus sebanyak 22 rekam medik (19,64 %) dan monoterapi golongan biguanid yaitu metformin sebanyak 12 rekam medik (10,71%). Kerasionalan penggunaan antidiabetes pada pasien DMT2 terhadap 112 rekam medik dilihat dari beberapa parameter evaluasi yaitu tepat indikasi sebanyak 111 rekam medik (99,10%), tepat pasien sebanyak 112 rekam medik (100%), tepat dosis sebanyak 112 rekam medik (100%), dan tepat obat sebanyak 111 rekam medik (99,10%).

Kata kunci : Antidiabetes,Kerasionalan,Rekam medik.