HARAHAP, ARNI MARLIANA (2025) PEMANFAATAN SAMPAH KULIT BAWANG MERAH MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DENGAN PENAMBAHAN MOL AIR CUCIAN BERAS DI DESA SARAN PADANG KECAMATAN DOLOK SILAU KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2025. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.
COVER ARNI MARLIANA HARAHAP.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
BAB I ARNI MARLIANA HARAHAP.pdf - Published Version
Download (311kB) | Preview
BAB II ARNI MARLIANA HARAHAP.pdf - Published Version
Download (548kB) | Preview
BAB III ARNI MARLIANA HARAHAP.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (656kB)
BAB IV ARNI MARLIANA HARAHAP.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (964kB)
BAB V ARNI MARLIANA HARAHAP.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (405kB)
DAFTAR PUSTAKA - LAMPIRAN ARNI MARLIANA HARAHAP.pdf - Published Version
Download (3MB) | Preview
Abstract
KEMENKES RI POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
JURUSAN SANITASI LINGKUNGAN
SKRIPSI, JUNI 2025
ARNI MARLIANA HARAHAP
“PEMANFAATAN SAMPAH KULIT BAWANG MERAH MENJADI
PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DENGAN PENAMBAHAN MOL AIR
CUCIAN BERAS DI DESA SARAN PADANG KECAMATAN DOLOK
SILAU KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2025”
XIV + 58 Halaman + 9 Tabel + 8 Gambar + Daftar Pustaka + Lampiran
ABSTRAK
Sampah kulit bawang merah merupakan salah satu limbah rumah
tangga yang jumlahnya cukup melimpah dan berpotensi mencemari
lingkungan apabila tidak dimanfaatkan dengan baik. Kulit bawang merah
diketahui mengandung senyawa organik serta unsur hara yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair (POC).
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit bawang merah
menjadi POC dengan penambahan Mikroorganisme Lokal (MOL)
berbahan dasar air cucian beras pada dosis berbeda, yaitu 500 ml, 700
ml, dan 1000 ml. Metode yang digunakan adalah fermentasi anaerob
dengan variasi dosis MOL, kemudian dilakukan uji laboratorium terhadap
kandungan hara meliputi C-organik, N-total, P₂O₅, dan K₂O
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variasi dosis MOL
berpengaruh terhadap kualitas pupuk organik cair yang dihasilkan. Pada
dosis 500 ml, kandungan hara tertinggi diperoleh pada perlakuan A1
dengan C-organik 0,37%, N-total 0,07%, P₂O₅ 0,07%, dan K₂O 0,22%.
Pada dosis 700 ml, perlakuan B1 menghasilkan kualitas lebih baik dengan
C-organik 0,39%, N-total 0,07%, P₂O₅ 0,06%, dan K₂O 0,32%. Sedangkan
pada dosis 1000 ml, nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan C1 dengan C
organik 0,27%, N-total 0,04%, P₂O₅ 0,06%, dan K₂O 0,24%. Berdasarkan
hasil tersebut, dosis MOL 700 ml (perlakuan B1) dinilai hasil paling optimal
karena menghasilkan kandungan unsur hara yang lebih seimbang
dibanding dosis lainnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sampah kulit bawang merah
berpotensi diolah menjadi pupuk organik cair ramah lingkungan dengan
penambahan MOL air cucian beras, sehingga dapat menjadi alternatif
solusi dalam pemanfaatan limbah organik.
Kata kunci: Kulit Bawang Merah, Pupuk Organik Cair, Air Cucian
Beras, Fermentasi, CNPK ( C-Organik, Nitrogen, Fosfor dan Kalium)
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Jurusan/Prodi Sanitasi(Kesehatan Lingkungan) Kemenkes Poltekkes Medan > Skripsi Mahasiswa Prodi D4 Sanitasi/Kesehatan Lingkungan |
| Depositing User: | Mahdalena Mahdalena Br Tarigan |
| Date Deposited: | 24 Sep 2025 04:13 |
| Last Modified: | 24 Sep 2025 04:13 |
| URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/3359 |
