UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP BAKTERI Salmonella Typhi

Demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi menjadi
masalah kesehatan serius khususnya negara-negara dengan penghasilan rendah dan
menengah yang memiliki infrastruktur air, sanitasi, serta kebersihan yang buruk.
Berdasarkan beberapa penelitian, diperkirakan terdapat antara 600.000 hingga 1,5
juta kasus demam tifoid per tahun di Indonesia. Biji pepaya memiliki senyawa
metabolit sekunder seperti tanin, flavonoid, fenol, terpenoid, alkaloid dan saponin
yang efektif digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan potensi antibakteri ekstrak etanol biji pepaya (Carica papaya L) dan
untuk menentukan konsentrasi efektif ekstrak etanol biji pepaya dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella Typhi.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan
desain penelitian Posttest Only Control Group yaitu menggunakan penugasan acak
untuk membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tetapi tidak
menyertakan tes awal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji pepaya (Carica
papaya L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella Typhi. Rata￾rata zona hambat pada masing-masing konsentrasi 20%, 30%, 40% dan 50%
sebesar 11,83 mm, 12,23 mm, 13,5 mm dan 15,03 mm. Zona hambat untuk
kloramfenikol sebesar 34,5 mm.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol biji pepaya (Carica
papaya L) dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan antibakteri alami dengan
aktivitas antibakteri terhadap Salmonella Typhi yang efektif pada konsentrasi 50%.
Kata kunci: Tifoid, Salmonella, Ekstrak, Pepaya, Antibakteri