Gambaran Kadar Asam Urat Pada Pra Lansia di SMA Negeri 2 Binjai

Asam urat terbentuk melalui metabolisme purin yang terdapat dalam makanan
hewani dan nabati. Kadar asam urat yang berlebihan dapat menyebabkan
hiperurisemia, ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerak,
yang berdampak negatif pada kualitas hidup. Wawancara awal di SMA Negeri 2
Binjai menunjukkan bahwa banyak pekerja pra-lansia sering merasakan nyeri
pada persendian saat beraktivitas, yang bisa menjadi indikasi peningkatan kadar
asam urat. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Binjai dengan
pemeriksaan dilakukan di Laboratorium RS Tentara Binjai. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kadar asam urat dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya dengan menggunakan metode enzimatik secara kolorimetri
dengan alat semi-otomatis. Melibatkan 27 responden, hasil menunjukkan bahwa
56% responden mengalami peningkatan kadar asam urat. Analisis berdasarkan
jenis kelamin menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak mengalami
peningkatan dibandingkan laki-laki. Aktivitas fisik berpengaruh signifikan, di
mana responden yang aktif memiliki kadar asam urat yang lebih baik, sementara
individu dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) obesitas berisiko lebih tinggi
terhadap hiperurisemia. Ditemukan pula bahwa 41% responden dengan riwayat
hipertensi memiliki kadar asam urat yang meningkat. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat peningkatan kadar asam urat pada pra-lansia di SMA Negeri 2 Binjai.
Kata kunci : Asam Urat, Hiperurisemia, Pra Lansia