UJI EFEKTIVITAS EMULGEL EKSTRAK ETANOL HERBA RUMPUT GAJAH (Cenchrus purpureus (Schumach.) Morrone) TERHADAP LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

Herba Rumput gajah (Cenchrus purpureus (Schumach.) Morrone)
mengandung enam senyawa metabolit sekunder, alkaloid, fenol, flavonoid, tanin,
saponin, serta steroid-terpenoid. Senyawa-senyawa ini memiliki efek penyembuhan
luka bakar. Tujuan penelitian untuk mengetahui ekstrak etanol herba rumput gajah
dapat diformulasikan sebagai emulgel dan konsentrasi efektif pada penyembuhan
luka bakar tikus putih jantan.
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan posttest only
control. Emulgel diformulasikan dengan konsentrasi ekstrak etanol herba rumput
gajah sebesar 1%, 3%,5%, kemudian diuji efek penyembuhan luka bakar.
Hasil penelitian berdasarkan lama sembuh dan panjang luka bakar, didapat
hasil bahwa efek penyembuhan luka bakar menggunakan salep bioplacenton lebih
cepat. Dengan perbandingan penyusutan panjang luka bakar pada tikus putih jantan,
pada hari ke -10 sudah 0 cm. Sementara pada perlakuan dengan konsentrasi 3%
penyusutan panjang luka bakar pada hari ke -11 sudah 0 cm, dengan demikian
kandungan metabolit sekunder pada perlakuan dengan konsentrasi 3% signifikan
dengan zat aktif yang terdapat dalam Bioplacenton namun berbeda dalam hal
penyembuhan.
Kesimpulan ekstrak etanol herba rumput gajah dapat diformulasikan
sebagai emulgel dan konsentrasi 5% emulgel ekstrak etanol herba rumput gajah
efektif pada penyembuhan luka bakar tikus putih jantan.
Kata kunci: Emulgel, Rumput Gajah, Luka Bakar