PENGARUH LAMA METODE PENGAPUNGAN (FLOTASI) TERHADAP JUMLAH TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH

Infeksi Soil-Transmitted Helminths (STH) masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat, terutama di wilayah dengan sanitasi yang buruk. Salah satu metode
yang umum digunakan untuk mendeteksi telur cacing pada sampel feses adalah
metode flotasi dengan larutan NaCl jenuh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh lama waktu pengapungan terhadap jumlah telur Ascaris
lumbricoides yang terdeteksi. Penelitian ini dilaksanakan di lab parasitologi
jurusan Teknologi laboratorium medis. Penelitian dilakukan secara eksperimental
dengan variasi waktu pengapungan selama 10, 15, 30, dan 45 menit. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jumlah telur Ascaris lumbricoides yang ditemukan
berturut-turut pada waktu pengapungan 10, 15, 30, dan 45 menit adalah 7, 20, 22,
dan 22 butir. Terjadi peningkatan jumlah telur yang signifikan hingga menit ke
30, kemudian stagnan pada menit ke-45. Dengan demikian, waktu pengapungan
selama 30 menit dianggap sebagai waktu yang paling optimal dalam metode
flotasi NaCl jenuh untuk mendeteksi telur Ascaris lumbricoides.
Kata kunci: Ascaris lumbricoides, flotasi, NaCl jenuh, waktu pengapungan, STH