PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI LARVASIDA NYAMUK Culex sp

Nyamuk Culex Sp merupakan vektor utama penyebab filariasis yang banyak
terdapat di daerah tropis termasuk Indonesia. Salah satu cara pencegahan
penyebaran penyakit ini adalah dengan pemberantasan jentik nyamuk
menggunakan larvasida kimia, penggunaan larvasida tersebut telah menimbulkan
populasi yang resisten sehingga memerlukan dosis yang lebih tinggi yang dapat
menimbulkan efek toksik terhadap manusia dan lingkungan, sehingga mulai
dikembangkan larvasida alternatif yang berbahan dasar tanaman. Kulit jeruk nipis
memiliki senyawa kimia flavonoid, saponin, dan minyak atsiri yang berperan
penting dalam membunuh larva. Penelitian ini menggunakan ekstrak kulit jeruk
nipis (Citrus aurantifolia) yang di uji terhadap larva nyamuk Culex sp. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian eksperimental murni (true experimental)
dengan pola desain post-test only control group design, yang merupakan
rancangan penelitian dengan teknik maserasi 3x24 jam menggunakan pelarut
etanol dengan perbandingan 1:10. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh ekstrak 70% Kulit Jeruk Nipis sebagai larvasida nyamuk Culex sp
dengan konsentrasi 2%, 3%, 4%, dan 5% serta pengulangan sebanyak 2 kali
dengan abate tefemos 1% sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai
kontrol negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol Kulit Jeruk Nipis
mampu membunuh larva nyamuk Culex Sp dengan konsentrasi 2%, 3%, 4%, dan
5% dimana didapatkan kematian larva 100% pada jam ke-1 oleh konsentrasi 5%.
Kata Kunci: Citrus aurantifolia, Culex sp, ekstraksi, larvasida.