HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT di LINTASAN REL KERETA API KELURAHAN GLUGUR KOTA KECAMATAN MEDAN BARAT TAHUN 2025

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN KABANJAHE
SKRIPSI, JUNI 2025
MELIA KRISTI SIBUEA
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN
KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT di LINTASAN REL
KERETA API KELURAHAN GLUGUR KOTA KECAMATAN MEDAN BARAT
TAHUN 2025
xv+50 Halaman+Daftar Pustaka+Lampiran+Dokumentasi
ABSTRAK
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan
utama di Indonesia, terutama di lingkungan permukiman padat. Kelurahan Glugur
Kota, Kecamatan Medan Barat merupakan daerah dengan angka kejadian ISPA yang
tinggi, diduga terkait dengan kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi standar
kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik
individu dan kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 93 KK
yang dipilih secara acak sederhana. Data dikumpulkan melalui kuesioner, pengukuran
suhu, kelembaban, ventilasi, jenis lantai, dan kepadatan hunian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar rumah responden memiliki
kelembaban (80,6%), ventilasi (79,6%), suhu (79,6%), jenis lantai (79,6%), dan
kepadatan hunian (79,6%) yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Hasil uji chi
square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara kelima
variabel fisik rumah tersebut dengan kejadian ISPA.
Kondisi fisik rumah yang buruk berkorelasi erat dengan tingginya kejadian ISPA. Perlu
upaya intervensi berbasis lingkungan untuk mencegah kasus ISPA, khususnya di
lingkungan permukiman padat seperti jalur rel kereta api.
Kata Kunci: ISPA, karakteristik individu, kondisi fisik rumah