Penerapan Evidence Based Tindakan Suction Endotracheal Tube (Ett) Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Napas Yang Terintubasi Ventilator Mekanik Di Ruang Icu Rumah Sakit Umum Haji Medan

Gagal napas merupakan kondisi klinis akut yang memerlukan penanganan
segera dengan ventilasi mekanik. Pemasangan endotracheal tube (ETT) pada
pasien dengan gagal napas sering menyebabkan akumulasi sekret di saluran
napas, yang dapat menurunkan saturasi oksigen dan meningkatkan risiko
komplikasi. Suction merupakan tindakan keperawatan yang esensial untuk
menjaga patensi jalan napas, namun pelaksanaannya harus berbasis evidence
based practice agar aman dan efektif.
Tujuan penulisan ini untuk mengetahui pengaruh penerapan tindakan suction
ETT berbasis evidence terhadap perubahan saturasi oksigen pada pasien gagal
napas yang terintubasi ventilator mekanik di ruang ICU RSU Haji Medan.
Penulisan ini menggunakan metode pendekatan studi kasus dengan proses
asuhan keperawatan profesional. Observasi dilakukan terhadap nilai saturasi
oksigen (SpO₂) sebelum dan sesudah tindakan suction ETT sesuai Standar
Prosedur Operasional (SPO) PPNI tahun 2022. Data dianalisis secara deskriptif
untuk melihat perubahan objektif saturasi oksigen.
Hasil penulisan di dapatkan hasil bahwa tindakan suction ETT menunjukkan
peningkatan saturasi oksigen sebesar 1–3% setiap kali intervensi dilakukan. SpO₂
meningkat dari nilai 97–98% menjadi 99–100% pasca tindakan. Hal ini
menunjukkan peningkatan oksigenasi secara klinis signifikan.
Kesimpulan dari penerapan tindakan suction ETT berbasis evidence terbukti
efektif dalam meningkatkan saturasi oksigen dan menjaga kestabilan pernapasan
pada pasien gagal napas terintubasi ventilator. Intervensi ini perlu diterapkan
secara sistematis dan terstandar dalam praktik keperawatan kritis.
Kata Kunci : Gagal napas, Ventilator Mekanik, Endotracheal Tube, Suction,
Saturasi Oksigen