WICKY HUSNUL RAMADANI, WICKY HUSNUL RAMADANI (2025) FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) DENGAN NATRIUM LAURIL SULFAT SEBAGAI SURFAKTAN. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.
BAB 1 Wicky Husnul Ramadani.pdf - Published Version
Download (150kB) | Preview
BAB 2 Wicky Husnul Ramadani.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (361kB)
BAB 2 Wicky Husnul Ramadani.pdf - Published Version
Download (361kB) | Preview
BAB 3 Wicky Husnul Ramadani.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (339kB)
BAB 4 Wicky Husnul Ramadani.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (270kB)
BAB 5 Wicky Husnul Ramadani.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (210kB)
DAFTAR PUSTAKA Wicky Husnul Ramadani.pdf - Published Version
Download (2MB) | Preview
Abstract
Kosmetika merupakan material yang digunakan pada bagian luar tubuh
untuk membersihkan, melindungi dan memperindah penampilan, termasuk dalam
menjaga kesehatan kulit. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tren
kembali ke bahan alami (back to nature), penggunaan bahan aktif nabati dalam
sediaan kosmetik semakin diminati. Salah satu bentuk sediaan kosmetik yang
umum digunakan adalah sabun mandi cair. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
formulasi sediaan sabun mandi cair ekstrak daun salam dengan tiga konsentrasi
yaitu F1 (2%), F2 (4%) dan F3 (6%). Untuk mengetahui apakah ekstrak daun salam
memiliki stabilitas dan memenuhi syarat sebagai sediaan sabun mandi cair.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan melakukan
formulasi sediaan sabun mandi cair yang mengandung ekstrak daun salam sebanyak
2%, 4%, 6% dan natrium lauril sulfat sebagai surfaktan. pembuatan sabun mandi
cair terdiri dari TEA sebagai basa, natrium lauril sulfat sebagai surfaktan anionik yang
menghasilkan busa. Cocoamidopropil betain berfungsi sebagai surfaktan amfoterik
yang dapat memperbaiki fungsi dari surfaktan anionik dalam pembusaan. Asam sitrat
sebagai penyeimbang pH dan HPMC sebagai pengental. Uji sediaan dilakukan melalui
uji organoleptik, homogenitas, pH, tinggi busa, uji iritasi kulit dan uji hedonik.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa F1 dan F2 memenuhi seluruh parameter
mutu fisik yang terdiri dari uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa, uji
iritasi kulit dan paling disukai oleh panelis, sedangkan F3 tidak memenuhi uji homogenitas.
Kesimpulan ekstrak daun salam dan natrium lauril sulfat dapat diformulasikan
secara efektif dalam sediaan sabun mandi cair, dengan konsentrasi optimal pada sediaan
F1 dan F2 untuk menghasilkan produk yang stabil, aman dan paling disukai.
Kata Kunci: Sabun, ekstrak, salam, formulasi.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
| Divisions: | Jurusan/Prodi Farmasi Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Farmasi |
| Depositing User: | Basariah Basariah Basariah |
| Date Deposited: | 10 Oct 2025 09:41 |
| Last Modified: | 10 Oct 2025 09:41 |
| URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/3975 |
