GAMBARAN INDEKS MASA TUBUH DAN KADAR HEMOGLOBIN ANAK STUNTING DI PUSKESMAS LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG

Dalimunte, Atikah Nabilah (2024) GAMBARAN INDEKS MASA TUBUH DAN KADAR HEMOGLOBIN ANAK STUNTING DI PUSKESMAS LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.

[thumbnail of COVER & ABSTRAK]
Preview
Text (COVER & ABSTRAK)
COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (926kB) | Preview
[thumbnail of BAB I]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (278kB) | Preview
[thumbnail of BAB II]
Preview
Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version

Download (297kB) | Preview
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (301kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (364kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (268kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN)
DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh malnutrisi
berkepanjangan, yang dinilai berdasarkan z-score. Status gizi balita stunting dapat
diukur melalui indeks massa tubuh (IMT) yang dibandingan dengan usia
(IMT/U). IMT merupakan indeks berat badan seseorang dalam hubungannya
dengan tinggi badan, yang ditentukan dengan membagi BB dalam satuan kg
dengan kuadrat TB dalam satuan meter. Keadaan stunting memiliki resiko 2,7 kali
lebih besar mengalami masalah hemodinamik seperti anemia. Anak-anak stunting
usia 6-59 bulan lebih memungkinkan mengalami anemia dibandingkan dengan
anak-anak normal. Hemoglobin berperan penting dalam mempertahankan bentuk
sel darah merah dan memberi warna merah pada darah. Stunting merupakan
indikator adanya malnutrisi akibat kurangnya asupan zat gizi. Salah satu asupan
zat gizi yang diperlukan adalah zat besi. Oleh karena itu anak yang mengalami
stunting beresiko 2,7 kali lebih besar akan mengalami anemia. Sehingga dengan
begitu peneliti tertarik untuk melihat gambaran IMT dan kadar Hemoglobin pada
penderita stunting. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 12 anak stunting . Data primer
didapatkan dengan melakukan pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB),
indeks masa tubuh (IMT) dan kadar Hemoglobin (Hb) yang diukur dengan alat
GCHb Easy Touch. Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 33% anak stunting
dengan score -3 dan 66.7% anak stunting dengan score -2. Sedangkan untuk
kadar Hemoglobin didapati sebanyak 41.7% anak stunting dengan Hb normal dan
58.3% anak stunting dengan Hb rendah. Hal ini menunjukkan bahwa dari hasil
IMT anak stunting baik gizi baik dan kurang ditemukan resiko mengalami Hb
rendah.
Kata Kunci : Stunting, Indeks Masa Tubuh(IMT), Hemoglobin,Anemia

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan/Prodi TLM Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Hermawani Syafriani Matondang
Date Deposited: 13 Jun 2025 04:25
Last Modified: 13 Jun 2025 04:25
URI: https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/409

Actions (login required)

View Item
View Item