PENERAPAN NEBULISASI UNTUK MENINGKATKAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN ANAK DENGAN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG TAHUN 2025

Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Salah satu masalah keperawatan yang sering timbul pada anak dengan pneumonia adalah bersihan jalan napas tidak efektif. Nebulisasi merupakan terapi inhalasi yang dapat membantu mengencerkan sekret dan melebarkan saluran napas.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan terapi nebulisasi untuk meningkatkan bersihan jalan napas tidak efektif pada anak dengan pneumonia di RSUD Sidikalang.
Metode Studi Kasus: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif dengan dua subjek anak usia balita yang mengalami pneumonia disertai gangguan bersihan jalan napas. Intervensi nebulisasi dilakukan selama 3–4 hari dengan durasi 15 menit per hari. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik, lalu dianalisis secara naratif.
Hasil: Pemberian tindakan nebulisasi dilanjutkan pada tanggal 13, 14 Maret 2025 didapatkan hasil dari pengukuran menggunakan lembar observasi dengan skor 4 ( ringan) namun pada tanggal 15 Maret 2025 hasil pengukuran dengan menggunakan lembar observasi untuk melihat bersihan jalan napas tidak efektif dengan skor 6 ( sedang) maka pasien diberikan terapi farmakologi. Yaitu budesonide 0,5-1 ml yang berfungsi untuk mengurangi inflamasi pada saluran
napas dan obat bronkodilator untuk membuka saluran napas serta pemberian nebulisasi selama 15 menit di dapatkan hasil 4 (ringan
Kesimpulan dan Saran: Penerapan nebulisasi terbukti efektif dalam meningkatkan bersihan jalan napas yang tidak efektif pada anak dengan pneumonia. Intervensi ini dapat menjadi bagian dari tindakan keperawatan yang direkomendasikan dalam penanganan pneumonia anak.