Samosir, Indah Maharani (2025) UJI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PEWARNAAN ALTERNATIF KUNYIT (Curcuma Longa) TERHADAP PEMERIKSAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.
cover + abstrak.pdf - Published Version
Download (369kB) | Preview
bab 1.pdf - Published Version
Download (210kB) | Preview
bab 2.pdf - Published Version
Download (779kB) | Preview
bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (327kB)
bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (340kB)
bab 5.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (80kB)
daftar pustaka & lampiran.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
Abstract
Infeksi kecacingan atau Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan penyakit
yang umum terjadi di negara tropis seperti Indonesia akibat sanitasi yang buruk.
Pemeriksaan telur cacing STH secara mikroskopis umumnya menggunakan
pewarna sintetik seperti eosin 2%, namun keterbatasan aksesibilitas dan potensi
toksisitasnya mendorong pencarian alternatif pewarna alami. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak kunyit (Curcuma longa) sebagai
pewarna alternatif dalam pemeriksaan mikroskopis telur cacing STH. Penelitian
dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan variasi konsentrasi ekstrak
kunyit (1:1, 1:2, 1:3, 2:1) dan dibandingkan dengan eosin 2% sebagai kontrol.
Sampel yang digunakan adalah feses positif telur cacing STH, dan pewarnaan
dievaluasi berdasarkan kejernihan latar, kontras, serta keterlihatan morfologi telur.
Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak kunyit 1:3 memberikan pewarnaan
terbaik, mendekati kualitas eosin 2%, dengan latar belakang bersih dan telur terlihat
jelas berwarna kekuningan. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis dan
Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara masing-masing
perlakuan (p<0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kunyit dapat
digunakan sebagai pewarna alternatif dalam pemeriksaan telur cacing STH,
khususnya pada konsentrasi 1:3, meskipun hasilnya masih belum sebaik eosin 2%.
Penelitian ini mendukung pemanfaatan bahan alami yang lebih ramah lingkungan
dalam bidang diagnostik parasitologi.
Kata kunci : Curcuma longa, Soil Transmitted Helminth, eosin 2%.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
| Divisions: | Jurusan/Prodi TLM Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis |
| Depositing User: | Hermawani Syafriani Matondang |
| Date Deposited: | 03 Nov 2025 02:23 |
| Last Modified: | 03 Nov 2025 02:23 |
| URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/4287 |
