REVALENSI CEMARAN BAKTERI Shigella sp. PADA SUMBER AIR MINUM DAERAH STUNTING DI KECAMATAN SAWITSEBERANG KABUPATEN LANGKA

tunting adalah kondisi tinggi badan anak menjadi lebih pendek atau tidak
berkembang untuk usianya. Air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi
mahluk hidup sehingga kualitasnya harus memenuhi standar menurut Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 tentang syarat kualitas air minum
yang tidak boleh mengandung bakteri yang dapat menimbulkan diare, sehingga
dapat terjadi malnutrisi yang dapat menyebabkan tumbuh kembang anak
terhambat dan bisa menyebabkan terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat potensi cemaran bakteri Shigella sp pada sumber air. Jenis
penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan berdasarkan persentase bakteri Shigella sp. pada lima desa untuk
melihat kelayakannya kelayakan air tersebut untuk dikonsumsi dan digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan metode Total Plate Count
(TPC). Penelitian dilakukan ada bulan April-Juni 2024 dengan 27 jumlah sampel.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil pemeriksaan tidak
ditemukan dari sampel air minum positif Shigella sp. . Dengan persentase Shigella
sp. Desa Alur Gadung (0%), Desa Alur Melati (0%), Desa Mekar Sawit (0%),
Desa Sei Litur Tasik (0%), Desa Simpang Tiga (0%) dan Desa Sawit Hulu (0%).
Kata kunci: Air, Total Plate Count (TPC), Shigella sp, StuntinG