ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.N DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI M. G DAN PADA NY. D BERSALIN, NIFAS, BBL, DAN KB DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI I. S KOTA PEMATANGSIANTAR

LATAR BELAKANG: Kehamilan merupakan proses keadaan seorang wanita
membawa embrio atau fetus didalam tubuhnya. Kehamilan merupakan proses
yang alamiah. Berbagai perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan
normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Usia remaja menurut World
Health Organization (WHO) adalah antara usia 12 – 24 tahun. Daerah di
indonesia diantaranya didapatkan bahwa sepertiga jumlah dari pernikahan
dilakukan oleh pasangan usia dibawah 16 tahun, bahkan di sejumlah pedesaan,
pernikahan seringkali dilakukan segera setelah anak perempuan mendapatkan haid
pertama. Didapatkan data sebanyak 41,9 persen perkawinan dilakukan pada usia
15-19 tahun dan 4,8 persen pada usia 10-14 tahun.
Metode: Asuhan kebidanan berkelanjutan dengan standar asuhan kebidanan 7
langkah varney dan pendokumentasian SOAP manajemen kebidanan.
Hasil: Asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada Ny. D 15 tahun, GIP0A0.
Proses persalinan bayi lahir Spontan dengan BB 4200 gram, PB 50cm, LK 33cm,
LD 34cm, A/S:8/10 dengan jenis kelamin laki-laki. Pada pelaksanaan asuhan
persalinan kala I tidak ditemukan kendala apapun. Pada pelaksanaan asuhan
persalinan kala II Ny. D mengalami ruptur derajat II namun segera diberikan
tindakan yaitu melakukan hecting derajat II dengan teknik jelujur. Asuhan yang
diberikan pada BBL sesuai kebutuhan BBL normal dan tidak ada ditemukan tanda
bahaya maupun komplikasi pada bayi. Pada kunjungan terakhir masa nifas telah
diinformasikan tentang penggunaan kontrasepsi dan ibu memutuskan untuk
menjadi akseptor KB suntik 1 bulan.
Kesimpulan : Pada kasus ini Ny.D usia 15 tahun,GIP0A0. Ibu dianjurkan untuk
melakukan personal hygiene, rajin meminum air putih, menghindari aktivitas
berat,dan istirahat yang secukupnya. Ibu mengalami ruptur perineum ketika
bersalin,juga terdapat 8 jahitan sewaktu bersalin. Ibu juga menjadi aseptor KB.