Sulistyani, Sulistyani (2024) AMBARAN INFEKSI SIFILIS PADA PENDONOR DARAH DI UTD RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.
COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (584kB) | Preview
BAB I.pdf - Published Version
Download (136kB) | Preview
BAB II.pdf - Published Version
Download (71kB) | Preview
![[thumbnail of BAB III]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (224kB)
![[thumbnail of BAB IV]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (140kB)
![[thumbnail of BAB V]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (9kB)
DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
Abstract
onor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara
sukarela untuk disimpan di bank darah yang digunakan untuk keperluan transfusi
darah. Sifilis merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum dan dapat ditularkan melalui kontak seksual, kongenital, atau melalui
komponen darah.. Uji saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD)
untuk menghindari risiko penularan infeksi dari donor kepada pasien merupakan
bagian yang kritis dari proses penjaminan bahwa transfusi dilakukan dengan cara
seaman mungkin. Uji saring terhadap infeksi paling sedikit wajib di tunjukkan
untuk deteksi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis. Deteksi IMLTD dapat
dilakukan terhadap antibodi atau antigen seperti metode Chemiluminescence
Immuno Assay (Chlia). Tujuan penelitian ini adalah Untuk menentukan jumlah
pendonor darah yang terinfeksi sifilis pada pendonor darah. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer. Dari hasil penelitian
ini terdapat jumlah sampel sebanyak 67 responden yang melakukan pemeriksaan
sifilis . Didapatkan hasil pemeriksaan Sifilis berdasarkan kelompok usia pada
pendonor darah di UTD RSUP Haji Adam Malik Medan, pendonor reaktif Sifiis
ada pada kelompok usia 35-40 tahun sebanyak 1 orang ( 1,49% ) dan pada
kelompok usia 41-46 tahun sebanyak 1 orang (1,49%).berdasarkan kelompok usia
pada pendonor darah di UTD RSUP Haji Adam Malik Medan. Hasil pemeriksaan
sifilis pada jenis kelamin laki-laki dengan total reaktif sifilis 2 orang (2,98%)
sementara pendonor darah berjenis kelamin perempuan tidak ditemukan reaktif
sifilis (0%). Saran dari peneliti ini Bagi masyarakat diharapkan dapat memahami
bahaya serta resiko dari penyakit sifilis. Diharapkan agar masyarakat dapat
menjaga kesehatan tubuh dan juga gaya hidup yang sehat. Tidak memakai jarum
suntik yang telah dipakai (tidak steril), tidak melakukan hubungan seks bebas, dan
jika mendapati beberapa gejala sifilis segera melakukan pengobatan agar sifilis
tidak berkembang ke stadium selanjutnya.
Kata kunci : Donor Darah, Sifilis, Uji Saring IMLTD
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Jurusan/Prodi TLM Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Hermawani Syafriani Matondang |
Date Deposited: | 19 Jun 2025 02:00 |
Last Modified: | 19 Jun 2025 02:00 |
URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/492 |