Terapi Keluarga dan Kelompok dalam Keperawatan Jiwa

Kesehatan mental mengacu pada keadaan kesejahteraan
emosional, psikologis, dan sosial, yang ditandai dengan interaksi
interpersonal yang sehat, mekanisme koping yang efektif, persepsi
diri yang baik, dan stabilitas emosional. Kesehatan mental dapat
didefinisikan
sebagai
keadaan sejahtera yang mencakup
kebahagiaan, kegembiraan, pencapaian, optimisme, dan harapan.
Sebaliknya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkarakterisasi
kesehatan sebagai kesejahteraan fisik, mental, dan sosial, bukan
sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Seseorang dapat
dianggap sehat secara mental jika mereka memiliki kapasitas untuk
mempertahankan pandangan yang baik terhadap diri sendiri,
menunjukkan keseimbangan emosional, memiliki persepsi positif
terhadap diri sendiri, dan mengalami rasa puas dan gembira.
Penyakit mental merupakan masalah kesehatan yang sering
menyerang tidak hanya keluarga dan kelompok, namun juga
masyarakat secara keseluruhan. Akar permasalahan ini terletak
pada faktor sosial ekonomi, meningkatnya persaingan hidup, dan
tantangan psikologis yang berasal dari dinamika keluarga atau
kelompok. Keluarga berfungsi sebagai asal usul utama gagasan
tentang kesehatan, penyakit, dan perilaku sehat, yang memberikan
dampak signifikan terhadap kesejahteraan fisik dan emosional para
konstituennya. Keluarga dan kelompok merupakan sistem sosial
yang melekat di mana individu membangun peraturan, hierarki,
1
dinamika kekuasaan, cara komunikasi, dan metode pemecahan
masalah untuk meningkatkan efisiensi kolektif mereka dalam
menjalankan tugas yang beragam.