KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN KOMPOS DENGAN MODIFIKASI METODE BIOPORI ANTARA AEROB DAN AEROB FAKULTATIF DI KELURAHAN GUNG NEGERI KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2024

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENKES POLTEKKES MEDAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

KARYA TULIS ILMIAH, MEI 2024 RIDIA ANGGELIANA BR SITEPU

“PEMBUATAN KOMPOS DENGAN MODIFIKASI METODE BIOPORI ANTARA AEROB DAN AEROB FAKULTATIF DI KELURAHAN GUNG NEGERI KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2024”
XIII + 61 Halaman + 9 Tabel + 3 Grafik + Daftar Pustaka + Lampiran

ABSTRAK
Sampah telah menjadi permasalahan global yang memerlukan pengelolaan yang komprehensif dan terpadu agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Pengolahan sampah yang dilakukan oleh masyarakat masih secara konvensional yang memerlukan waktu yang lama sehingga diperlukan suatu inovasi dengan cara memanfaatkan kembali sampah menjadi kompos dengan modifikasi metode biopori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan waktu dan parameter fisik dalam pengomposan (suhu, pH, kelembapan, bau, warna, dan tekstur) modifikasi metode biopori antara aerob dengan aerob fakultatif serta menganalisis indeks reduksi sampah organik (Waste Reduction Index) dari pengomposan sampah organik rumah tangga menggunakan modifikasi metode biopori. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sederhana menggunakan rancangan time series design dengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan penambahan aktivator air cucian beras dan EM4 yang dilakukan di Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan selama bulan Februari - April 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengomposan pada perlakuan aerob fakultatif dengan aktivator EM4 (B2) matang dalam waktu tercepat yaitu 22 hari dengan suhu 27°C, pH 7, dan kelembapan 52% sesuai dengan standar SNI 19-7030-2004 serta indeks reduksi sampah sebesar 3,0 %. Kesimpulan pembuatan kompos dengan modifikasi metode biopori dari kedua cara pembuatan kompos didapatkan bahwa waktu pengomposan kelompok aerob fakultatif atau yang berada di dalam tanah mengalami proses pematangan lebih cepat dibandingkan dengan pengomposan kelompok aerob atau yang berada di atas permukaan tanah.
Kata Kunci: Kompos, Sampah Organik, EM4, Air Cucian Beras, Modifikasi Metode Biopori