Pelatihan Metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endhorpin, Pijat Oksitosin dan Sugesti) Ibu Nifas Pada Tim Pendamping Keluarga di Wilayah Puskesmas Danau Marsabut Kecamatan Sipirok

Abstract: Based on the 2018 Riskesdas results, the proportion of breastfeeding patterns for babies aged 0-5 months in Indonesia is 37.3% exclusive breastfeeding, 9.3% partial breastfeeding and 3.3% predominant breastfeeding. Predominant breastfeeding is
breastfeeding the baby but giving a little water or a water-based drink, for example tea, as a prelacteal food/drink before the milk comes in. Meanwhile, partial breastfeeding is breastfeeding a baby and giving artificial food other than breast milk such as formula milk, porridge or other food before the baby is 6 months old, whether
given continuously or as prelacteal food. North Sumatra Province Nutrition Program Data in 2018. The percentage of exclusive breastfeeding for babies 0-6 months in North Sumatra in 2018 was 65.57 percent, an increase compared to the percentage of exclusive
breastfeeding in 2017, namely 54.4 percent (Sumatra Provincial Health Service, 2017). 2018). In the breastfeeding process, problems sometimes arise that can prevent giving breast milk to babies. Problems that mothers often experience when breastfeeding
include inverted nipples, swollen breasts, sore and painful nipples, blocked milk ducts, breast inflammation and insufficient milk production (Purwoastuti, 2015). There are many non pharmacological methods that can help postpartum mothers increase breast milk production, ranging from marmet massage, oxytocin massage, Woolwich massage to areola and rolling massage. Currently, based on the results of related research, there
are non-pharmacological methods that are cheaper, easier, noninvasive and acceptable to respondents and without side effects. Nursing interventions that can be applied to help increase lactationin post partum mothers are the SPEOS method (Endorphin, Oxytocin and Suggestive Massage Stimulation).

Abstrak
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 proporsi pola pemberian ASI bayi umur 0-5 bulan di Indonesia sebanyak 37,3 % ASI ekslusif, 9,3 % ASI parsial dan 3,3 % ASI predominan. Menyusui predominan adalah menyusui bayi tetapi pernah memberikan sedikit air atau minuman berbasis air misalnya teh, sebagai makanan/minuman prelakteal sebelum ASI keluar. Sedangkan menyusui parsial adalah menyusui bayi serta diberikan makanan buatan selain ASI seperti susu formula, bubur atau makanan lain sebelum bayi berusia 6 bulan, baik diberikan secara kontinyu maupun sebagai makanan prelakteal. Data Program Gizi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018 Presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Sumatera Utara pada tahun 2018 sebesar 65,57 persen, meningkat bila dibandingkan presentase pemberian ASI eksklusif tahun 2017 yaitu 54,4 persen (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Tahun 2018). Proses menyusui terkadang muncul permasalahan-permasalahan yang bisa menghambat pemberian ASI kepada bayi. Permasalahan yang kerap dialami ibu saat menyusui seperti puting susu terbenam, payudara bengkak, puting lecet dan nyeri, saluran ASI tersumbat, radang payudara dan produksi ASI kurang
(Purwoastuti, 2015). Banyak sekali metode nonfarmakologi yang dapat membantu ibu postpartum meningkatkan produksi ASI, mulai dari pijat marmet, pijat oksitosin, pijat Woolwich maupun areola dan rolling massage. Saat ini berdasarkan hasil penelitian terkait, terdapat metode non farmakologi yang lebih murah, lebih mudah, non invasive dan dapat diterima responden serta tanpa efek samping. Intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk membantu meningkatkan laktasi pada ibu post partum yaitu metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin dan Sugestif).
Kata kunci: Metode SPEOS, ASI Ekslusif, Tim Pendamping Keluarga