Sembiring, Martina Rentaulina Soni (2021) Asuhan Kebidanan Pada Ny. LMasa Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan Keluarga Berencana di Praktik Mandiri Bidan R.M Kota Pematangsiantar. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.
MARTINA -Cover.pdf - Published Version
Download (824kB) | Preview
MARTINA -BAB I.pdf - Published Version
Download (165kB) | Preview
MARTINA -BAB II.pdf - Published Version
Download (376kB) | Preview
![[thumbnail of BAB III]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
MARTINA -BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (238kB)
![[thumbnail of BAB IV]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
MARTINA -BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (161kB)
![[thumbnail of BAB V]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
MARTINA-BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (124kB)
Abstract
Latar Belakang : Jumlah kematian ibu di Indonesia 2019 adalah 4.221 kematian
ibu, walaupun demikian jumlah AKI di Indonesia masih tetap tinggi di 305 per
1000 kelahiran hidup. Menurut Dinkes Kota Pematangsiantar pada AKB tahun
2018 terdapat 3 per 1.000 kelahiran hidup, penyebab kematian bayi terbesar
adalah kelainan jantung.
Tujuan : Untuk memberikan asuhan kebidanan pada Ny. L umur 27 tahun secara
continuity of care mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan
akseptor KB sesuai dengan standar asuhan kebidanan dan manajemen kebidanan.
Metode : Asuhan kebidanan yang berkelanjutan dan pendokumentasian dengan
manajemen SOAP. Proses persalinan bayi lahir spontan dengan BB 3200 gram,
PB 50 cm, apgar score 9/10, dengan jenis kelamin laki-laki. Pada pelaksanaan
asuhan kala II Ny. L mengalami ruptur perineum derajat II, akan tetapi masalah
dapat teratasi dengan melakukan hecting derajat II dengan teknik jelujur.
Hasil : Asuhan pada BBL diberikan sesuai kebutuhan dan tidak ada ditemukan
tanda bahaya maupun komplikasi pada bayi. Pada kunjungan terakhir masa nifas
telah diinformasikan tentang penggunaan kontrasepsi, ibu memutuskan untuk
menjadi akseptor KB suntik yang disuntikan 1 kali 3 bulan.
Kesimpulan : Pada kasus ini Ny. L umur 27 tahun dengan ruptur perineum
derajat II tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek. Ibu dianjurkan
mengkonsumsi makanan bergizi dan menjadi akseptor KB.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Jurusan/Prodi Kebidanan Kemenkes Poltekkes Medan > Prodi D3 Kebidanan Siantar > KTI Mahasiswa D3 Kebidanan Siantar |
Depositing User: | Juwita Irwan Pardede |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 04:17 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 04:17 |
URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/705 |