HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS PORIAHA KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2020

Saragi R., Maria Magdalena (2024) HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS PORIAHA KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2020. Jurnal Ilmiah Pannmed (Pharmacyst, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dental Hygiene, 19 (3). pp. 51-57. ISSN 2623-0046

[thumbnail of HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS PORIAHA KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2020] Text (HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS PORIAHA KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2020)
Publish Penelitian Panmed Maria April 2024 Hubungan pengetahuan ibu hamil anemia - Copy.pdf - Published Version

Download (417kB)

Abstract

ABSTRACT
The most common anemia in pregnancy is anemia due to iron deficiency. Anemia during pregnancy can cause health
problems during pregnancy or during childbirth. Serious disorders can cause death in the mother. Maternal deaths are
related to pregnancy, childbirth and the postpartum period. Anemia in pregnancy can be detected by checking the
Hb/Haemoglobin levels in the blood of pregnant women. The first examination is carried out before the 12th week of
pregnancy and the 28th week. If the Hb level is <11 gr% in pregnancy, it is declared anemia and must be given iron
tablet supplements regularly, 1 tablet/day for 90 days. This type of research is descriptive with an analytical survey
method with a cross-sectional design with the aim of finding out the relationship between pregnant women's knowledge
about anemia and the incidence of anemia. The number of samples is the total population, namely all 30 pregnant
women who visited the Poriaha Health Center. Data collection was carried out by distributing questionnaires about
anemia and checking the Hb of pregnant women. The results of the research showed that the majority of respondents
had sufficient knowledge about anemia, namely 19 people (63.3%) and the minority of respondents had insufficient
knowledge, namely 3 people (10.0%). It was found that the majority of pregnant women did not experience anemia,
namely 18 people (60.0%) and the minority of respondents experienced anemia, namely 12 people (40.0%). So there is
a significant relationship between the variable level of knowledge and the incidence of anemia at the Poriaha
Community Health Center, Central Tapanuli Regency with a value of p = 0.041 < 0.05. The conclusion of this study is
that there is a relationship between pregnant women's knowledge about anemia and the incidence of anemia. It is hoped
that the Community Health Center will further improve services to pregnant women in dealing with the risk of anemia
by providing health education to increase knowledge about anemia during pregnancy.
Keywords : Knowledge; Pregnant mother; Anemia
ABSTRAK
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan zat besi. Anemia pada saat
kehamilan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada saat kehamilan atau saat persalinan. Gangguan yang serius
dapat menyebabkan kematian pada ibu. Kematian ibu berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Anemia pada kehamilan dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan kadar Hb/ Haemoglobin darah ibu hamil.
Pemeriksaan dilakukan pertama sebelum minggu ke 12 dalam kehamilan dan minggu ke 28. Bila kadar Hb <11 gr%
pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi secara teratur 1 tablet/hari selama 90 hari.
Jenis penelitian ini adalah dsekriptif dengan metode survey yang bersifat analitik dengan desain cross seccional dengan
tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kejadian anemia. Jumlah sampel
adalah total popolasi yaitu seluruh ibu hamil sebanyak 30 orang yang berkunjung ke Puskesmas Poriaha. Pengumpulan
data dilakukan dengan membagikan kuesioner tentang anemia dan melakukan pemeriksaan Hb ibu hamil. Hasil
penelitian diperoleh data bahwa pengetahuan ibu hamil tentang anemia mayoritas responden memiliki pengetahuan
Cukup yaitu sebanyak 19 orang (63,3%) dan minoritas responden memiliki pengetahuan Kurang yaitu sebanyak 3 orang
(10,0%). Diperoleh bahwa ibu hamil mayoritas tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 18 orang (60,0%) dan minoritas
responden mengalami anemia sebanyak 12 orang (40,0%). Maka ada hubungan yang bermakna antara variabel tingkat
pengetahuan dengan kejadian anemia di Puskesmas Poriaha Kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai p = 0,041 < 0,05.
Simpulan pada penelitian ini adalah adanya hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kejadian anemia.
Diharapkan kepada pihak Puskesmas, agar lebih meningkatkan pelayanan kepada ibu hamil dalam penanggulangan
resiko kejadian anemia dengan melakukan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang anemia
pada masa kehamilan.
Kata Kunci : Pegetahuan; Ibu hamil; Anemia

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Jurusan/Prodi Keperawatan Kemenkes Poltekkes Medan > Prodi D3 Keperawatan Tapteng > Karya Ilmiah Dosen D3 Keperawatan Tapteng > Jurnal Nasional Dosen D3 Keperawatan Tapteng
Depositing User: Maria Magdalena Saragi
Date Deposited: 23 Jul 2025 05:03
Last Modified: 23 Jul 2025 05:03
URI: https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/991

Actions (login required)

View Item
View Item