GAMBARAN PERNIKAHAN DINI DI DESA DURIN SIMBELANG KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2024

Secara global Indonesia menempati peringkat empat dalam perkawinan anak dengan
jumlah kasus sebanyak 25,53 juta pada tahun 2023. Pernikahan dini dapat
menyebabkan terjadinya kemiskinan, sering bertengkar, kesehatan fisik menurun,
gangguan psikis (mental), KDRT hingga perceraian. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengeksplorasi tingkat pengetahuan informan tentang pernikahan dini, faktor
penyebab pernikahan dini, dampak pernikahan dini dan alternatif pencegahan
pernikahan dini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Pemilihan informan menggunakan teknik Purposive sampling dan
teknik Snowball sampling terhadap 5 informan yaitu terdiri dari 2 pelaku nikah dini,
pemerintah setempat, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Metode pengumpulan data
yaitu in-dept Interview. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yaitu
remaja putri kurang memahami apa itu pernikahan dini. Pernikahan dini disebakan
oleh beberapa faktor yaitu pergaulan bebas, kurangnya pengetahuan, tidak mendapat
edukasi, dan faktor ekonomi. Dampak yang terjadi ketika menikah dini di desa Durin
Simbelang adalah secara ekonomi bergantung pada orangtua, sering terjadi
pertengkaran, kesehatan fisik menurun, KDRT, hingga perceraian. Pemerintah desa,
tokoh agama dan tokoh masyarakat mengharapkan remaja berperan aktif dalam
kegiatan keagamaan, melaksanakan program genre dan bina keluarga remaja untuk
meminimalisir terjadinya pernikahan dini.
Kata Kunci : Pernikahan dini, Faktor Penyebab, Dampak, Alternatif Pencegahan