PENGARUH SELF HYPNOSIS TERHADAP PENURUNAN DISEMENORE PADA REMAJA PUTRI DI MAN 3 MEDAN TAHUN 2024

Dismenore merupakan keluhan ginekologis yang dirasakan remaja putri
akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga
mengakibatkan adanya rasa nyeri. Data World Health Organization (WHO),
menyatakan bahwa kejadian dismenore terjadi sebesar 90%. Amerika serikat
59,7% dan di Indonesia 64,25%. Penanganan secara non farmakologi biasanya
dilakukan dengan teknik self hypnosis. Self hypnosis merupakan teknik yang
menggunakan kekuatan sugesti atau secara tidak langsung membantu
keseimbangan homeostasis untuk menghasilkan Coticitropin Releasing Factor
(CRF) dan meningkatkan produksi hormone endorphin serta menurunkan
produksi kortisol dan hormon stress lainnya sehingga rasa nyeri akan menurun.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh selfhypnosis terhadap penurunan
dismenore pada remaja putri di MAN 3 Medan Tahun 2024.
Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental design dengan
rancangan one group pretest posttest design dengan melakukan pretest sebelum
memberikan perlakukan dan posttest setelah memberikan perlakuan. Populasi dari
penelitin ini yaitu remaja putri di MAN 3 Medan yang mengalami dismenore.
Teknik pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling dengan
jumlah sampel 50 responden. Instrument penelitian menggunkan lembar
pengukuran nyeri NRS (Numeric Rating Scale).
Hasil dari penelitian ini yaitu rata-rata tingkat dismenore pada remaja putri
sebelum diberikan teknik selfhypnosis berada pasa nyeri berat dan sedang. Setelah
diberikan teknik selfhypnosis rata-rata tingkat nyeri pada remaja putri menjadi
nyeri ringan. Hasil penelitian ini menggunakan uji T-Test diperoleh hasil
(p=0,001<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi selfhypnosis
terhadap intensitas dismenore pada siswi di MAN 3 Medan.
Kata Kunci: Dismenore, Selfhypnosis