Tengku, Faizal Amri (2025) PERBEDAAN PENGGUNAAN SERUM DAN PLASMA EDTA TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN WIDAL KUANTITATIF DI RSU HAJI MEDAN. Diploma thesis, Poltekkes Medan.
1. COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version
Download (539kB) | Preview
2. BAB I.pdf - Published Version
Download (42kB) | Preview
3. BAB II.pdf - Published Version
Download (116kB) | Preview
![[thumbnail of BAB III]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
4. BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (148kB)
![[thumbnail of BAB IV]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
5. BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (428kB)
![[thumbnail of BAB V]](https://repository.poltekkes-medan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
6. BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (83kB)
7. DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN.pdf - Published Version
Download (2MB) | Preview
Abstract
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
bakteri salmonella thypi dan salmonella parathypi A,B dan C. penyakit demam
tifoid termasuk penyakit menular, penularan di sebabkan karena makanan atau
minuman yang disajikan tidak bersih dan tingkat higienis individu sanitasi
lingkungan. Pemeriksaan widal merupakan tes aglutinasi yang digunakan dalam
diagnosis serologi penyakit demam tifoid. Spesimen yang dapat digunakan untuk
uji serologis yaitu serum dan plasma, plasma yang digunakan adalah plasma EDTA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai titer pada
spesimen serum dan plasma EDTA. Populasi penelitian sebanyak 877 pasien
dengan rumus slovin diperoleh jumlah sampel 42, dengan menggunakan metode
deskriptif desain cros sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan pada Anti O
didapatkan persentase serum (38,1%), plasma EDTA (21,4%). Pada Anti H di
didapatkan persentase serum (48%), plasma EDTA (26,1%). Pada plasma EDTA
Anti CO dan AH tidak terdapat titer ≥1:160, pada serum Anti CO (5%) dan AH
(10%). Pada anti CH pada serum dan plasma EDTA tidak terdapat titer ≥1:160.
Pada Anti AO, BO, AH,BH juga terdapat perbedaan frekuensi yang dimana pada
plasma EDTA didapatkan hasil persentase titer ≥1:160 lebih rendah dibandingkan
menggunakan sampel serum. Maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan titer antara pengamatan widal kuantitatif menggunakan
serum dan plasma EDTA
Kata kunci: Pemeriksaan Widal, Plasma EDTA, Serum
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Divisions: | Jurusan/Prodi TLM Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Hermawani Syafriani Matondang |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 03:48 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 03:48 |
URI: | https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/1966 |