SKRIPSI PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BAWANG PUTIH SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes aegypti

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK
KESEHATAN MEDAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KABANJAHE
SKRIPSI, JUNI 2024
Susanto Pinem
“PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BAWANG PUTIH SEBAGAI
LARVASIDA TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes aegypti”
XIII + 44 HALAMAN + 10 TABEL + 3 LAMPIRAN
ABSTRAK
Nyamuk Aedes aegypti adalah jenis vektor yang memiliki peranan besar
dalam menyebarkan penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) termasuk di
wilayah Indonesia. Pengendalian nyamuk dengan pengendalian kimia
karena memiliki dampak yang lebih efektif daripada pengendalian secara
biologi yang masih jarang digunakan. Di pasaran, banyak dijumpai umbi
bawang putih yang dijual dengan kulit yang telah dikupas maupun belum
dikupas. Bawang putih yang kulitnya belum dikupas dapat bertahan lebih
lama selama penyimpanan dibanding bawang yang telah dikupas.
Hal ini memperlihatkan bahwa kulit bawang putih mempunyai senyawa aktif
yang melindungi umbinya Kandungan senyawa yang ditemukan pada
bawang putih di antaranya adalah Allicin, Garlic oil dan flavonoid. Senyawa
ini memiliki sifat sebagai larvasida.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi exsperiment atau
eksperiment semu dengan desain penelitian menggunakan metode
Posttest-Only Control Group Design. Dimana pada ekstrak kulit bawang
putih dengan waktu pengamatan 120 menit didapati rata-rata kematian
larva tertinggi yaitu 13 ekor larva yang mati dengan rata-rata kematian yaitu
1,4 dan waktu pengamatan 30 menit terbukti paling tidak efektif karna tidak
ditemukan kematian larva pada media yang diuji. Pada ketiga konsentrasi
yang diuji, konsentrasi 12% menunjukkan jumlah kematian larva tertinggi
yaitu 14 ekor larva yang mati dengan rata- rata 1,5 dan konsentrasi 4%
menunjukkan jumlah kematian larva terendah yaitu 4 ekor larva yang mati
dengan rata-rata 0,4.
Kata kunci : Ekstrak kulit bawang putih, larva Aedes aegypti