GAMBARAN C-REAKTIF PROTEIN (CRP) PENDERITA TUBERKULOSIS PARU RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi menular yang masih menjadi
permasalahan kesehatan utama di Indonesia. Salah satu indikator inflamasi yang
meningkat akibat infeksi adalah C-Reaktif Protein (CRP), yaitu protein fase akut yang
diproduksi oleh hati sebagai respons terhadap peradangan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kadar CRP pada pasien rawat inap penderita TB paru di Rumah
Sakit Umum Haji Medan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia. Penelitian ini
menggunakan desain observasional deskriptif dengan teknik total sampling dan jumlah
sampel sebanyak 13 orang. Pemeriksaan CRP dilakukan menggunakan metode aglutinasi
lateks dan hasilnya dikategorikan sebagai positif atau negatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 6 pasien (46%) memiliki hasil CRP positif dan 7 pasien (54%) hasil
negatif. CRP positif lebih banyak ditemukan pada pasien laki-laki (38%) dibandingkan
perempuan (8%), serta paling banyak ditemukan pada kelompok usia 52–60 tahun.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar pasien TB paru rawat inap memiliki
kadar CRP dalam batas normal, namun peningkatan kadar CRP lebih sering terjadi pada
laki-laki dan usia lanjut. CRP dapat digunakan sebagai penanda tambahan dalam evaluasi
aktivitas penyakit dan efektivitas pengobatan TB paru.
Kata kunci: Tuberkulosis Paru, C-Reaktif Protein, Rawat Inap, CRP Positif