PENETAPAN KADAR KLORIN PADA BERAS YANG DIPASARKAN DI KOTA MEDAN SECARA ARGENTOMETRI MOHR

Klorin merupakan senyawa kimia yang tidak diizinkan penggunaannya
sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP). Namun, pada zaman sekarang ini klorin
banyak digunakan sebagai pemutih beras, dimaksudkan agar beras memiliki
kualitas super dan memiliki harga jual yg tinggi. Bila dikonsumsi dalam jangka
waktu panjang dampak penggunaan klorin sangat berbahaya bagi Kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan penetapan kadar klorin pada beras
yang dipasarkan di Kota Medan.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan desain
one-shoot case study. Jumlah sampel yang digunakan adalah 9 merek beras yang
berbeda. Pengukuran klorin menggunakan metode argentometri dengan larutan
titer AgNO3 dan K2CrO4 sebagai indikatornya.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah setiap sampel yang positif
mengandung klorin ditandai dengan warna endapan merah bata. Kadar klorin yang
terkandung pada sampel beras yaitu, beras E = 125,20 mg/L dan beras H = 53,31
mg/L.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah dari 9 sampel beras yang diuji,
terdapat 2 sampel yang memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Pertanian
Republik Indonesia dan 7 sampel tidak memenuhi persyaratan Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia, yaitu dengan batas minimal kadar klorin dalam
beras sebesar 0 mg/L.
Kata kunci
Daftar bacaan
: Beras, Klorin, Argentometri Mohr
: 17 (2019-2023)