STUDI POLA PENGOBATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DIRUMAH SAKIT GINJAL RASYIDA KOTA MEDAN

Penyakit ginjal kronik adalah cedera ginjal progresif dan mematikan yang
mengganggu kekuatan ginjal untuk menjaga metabolisme, proporsi air, elektrolit,
dan limbah nitrogen. Prevalensi penyakit ginjal berdasarkan data dari Riskesdas
angka kejadian gagal ginjal kronis di Indonesia yaitu sebesar 0,38 % dari jumlah
penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 713.783 jiwa yang
menderita gagal ginjal kronis di Indonesia (Riskesdas, 2018). Berdasarkan studi
penelitian (Yunita et al., 2020) Kota Medan khususnya pada Rumah Sakit Ginjal
Rasyida Kota Medan tahun 2019, didapatkan sebanyak 303 kasus. Tujuan
penelitian ini ialah untuk mengetahui pola pengobatan pada pasien dengan
penyakit ginjal kronik di Rumah Sakit Ginjal Rasyida Kota Medan.
Jenis penelitian adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel adalah
Purosive sampling ,yaitu semua pasien yang memenuhi kriteria. Jumlah data
pasien yang diteliti sebanyak 180 dan data diperoleh dari rekam medik pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Terapi golongan
Antihipertensi yaitu ACEi sebesar 0,46%, golongan ARB sebesar 50,46%,
golongan CCB sebesar 15%, golongan Diuretik sebesar 7,94%, golongan Beta
Blocker sebesar 10,74%. Mekanisme kerjanya dengan cara menghambat reseptor
angiotensin, sehingga melawan kerja angiotensin II seperti vasokontriksi,
pelepasan aldosteron dan aktivitas simpatik. Pola pengobatan penunjang pada
pasien PGK adalah terapi anemia yaitu asam folat 18 pasien (10%), hiperurisemia
yaitu allopurinol 2 pasien (1,2%).
Kesimpulan penelitian adalah obat yang paling banyak penggunaannya pada
golongan ARB, yaitu Telmisartan pada pasien penyakit ginjal kronik.
Kata Kunci
: Penyakit Ginjal Kronik, Pola Pengobatan
Daftar bacaan : 37 (2006-2023)