PEMANFAATAN KONSENTRASI GARAM KONSUMSI DALAM PROSES PENGAPUNGAN TELUR CACING NEMATODA USUS

Infeksi cacing usus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di
Indonesia, terutama akibat tingginya prevalensi nematoda usus seperti Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus). Teknik flotasi umum digunakan dalam diagnosis infeksi
cacing, namun penggunaan larutan NaCl murni sebagai media flotasi memiliki
kendala biaya dan aksesibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas
berbagai konsentrasi dan merek garam konsumsi sebagai alternatif larutan flotasi
dalam mengapungkan telur cacing nematoda usus. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen laboratorium dengan sampel suspensi tinja positif. Tiga merek
garam konsumsi diuji pada konsentrasi 31%, 32%, 33%, dan 34%, dan dibandingkan
dengan larutan NaCl jenuh sebagai kontrol. Parameter yang diamati adalah jumlah
dan jenis telur cacing yang berhasil mengapung. Hasil menunjukkan bahwa larutan
NaCl jenuh memiliki efektivitas tertinggi (100%), sedangkan garam konsumsi paling
efektif adalah Garam A (merek Refina) pada konsentrasi 33% dengan efektivitas
93,3%. Telur Ascaris lumbricoides ditemukan paling banyak mengapung, daripada
telur Trichuris trichiura dan hookworm lebih sedikit mengapung. Konsentrasi 33%
terbukti optimal, sementara konsentrasi 34% menurunkan efektivitas karena
peningkatan viskositas larutan.
Kata Kunci
: Garam konsumsi, flotasi, telur cacing nematoda usus, NaCl jenuh
Daftar Pustaka : 38 (2015-2023)