UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm. fil.) Nees) PADA MERPATI DENGAN PARASETAMOL SEBAGAI PEMBANDING

DEZTY NADYA TANTRI, DEZTY NADYA TANTRI (2025) UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm. fil.) Nees) PADA MERPATI DENGAN PARASETAMOL SEBAGAI PEMBANDING. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Medan.

[thumbnail of COVER] Text (COVER)
FILE 1 DEZTY.pdf - Published Version

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
FILE 2 DEZTY.pdf - Published Version

Download (279kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
FILE 3 DEZTY.pdf - Published Version

Download (378kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
FILE 4 DEZTY.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (332kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
FILE 5 DEZTY.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (433kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
FILE 6 DEZTY .pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (230kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
FILE 7 DEZTY.pdf - Published Version

Download (2MB)

Abstract

Demam merupakan respons fisiologis akibat adanya pirogen yang
meningkatkan set point suhu tubuh melalui mediasi prostaglandin E2 (PGE2) di
hipotalamus. Parasetamol sebagai obat antipiretik sintetik bekerja cepat namun
berisiko menimbulkan efek samping pada penggunaan jangka panjang. Sambiloto
(Andrographis paniculata) dikenal memiliki aktivitas antipiretik melalui
kandungan senyawa aktif seperti andrographolide, flavonoid, dan alkaloid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik ekstrak etanol daun
sambiloto (EEDS) serta membandingkan efektivitasnya terhadap parasetamol.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan
rancangan acak lengkap pada 15 ekor merpati yang diinduksi demam menggunakan
larutan pepton 5%. Merpati dibagi dalam lima kelompok, masing-masing
menerima: CMC Na 0,5%, parasetamol 9 mg/kgBB, dan EEDS dosis 150
mg/kgBB, 200 mg/kgBB, serta 250 mg/kgBB. Pengukuran suhu tubuh dilakukan
setiap 15 menit selama 180 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kelompok EEDS memiliki efek
antipiretik. EEDS dosis 200 mg/kgBB menurunkan suhu tubuh sebesar 2,7°C dalam
150 menit, hanya terpaut 0,2°C (6,9%) dan 15 menit (11,1%) dari parasetamol yang
menurunkan suhu 2,9°C dalam 135 menit. EEDS dosis 250 mg/kgBB menunjukkan
penurunan suhu lebih besar (3,0°C), namun dengan onset lebih lambat. Sementara
EEDS dosis 150 mg/kgBB memiliki efek paling kecil dan lambat. Kontrol CMC
tidak menunjukkan perubahan suhu signifikan.
Kesimpulannya, EEDS memiliki aktivitas antipiretik yang nyata dan dosis
200–250 mg/kgBB menunjukkan efektivitas yang mendekati parasetamol.Tanaman
sambiloto berpotensi menjadi alternatif antipiretik alami yang aman dan efektif.
Kata kunci: Demam, antipiretik, sambiloto, parasetamol, merpati

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Jurusan/Prodi Farmasi Kemenkes Poltekkes Medan > KTI Mahasiswa Jurusan D3 Farmasi
Depositing User: Basariah Basariah Basariah
Date Deposited: 29 Aug 2025 07:33
Last Modified: 29 Aug 2025 07:33
URI: https://repository.poltekkes-medan.ac.id/id/eprint/2539

Actions (login required)

View Item
View Item