ANALISIS KUALITAS UDARA TERHADAP PAPARAN PARTIKULAT (PM2,5) DALAM RUANGAN LINGKUNGAN SEKOLAH MENGGUNAKAN LOW-COST SENSOR KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO TAHUN 2025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KABANJAHE, JUNI 2025
IRNABILA RAHMA DINDA
“ANALISIS KUALITAS UDARA TERHADAP PAPARAN PARTIKULAT
(PM2,5) DALAM RUANGAN LINGKUNGAN SEKOLAH MENGGUNAKAN
LOW-COST SENSOR KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO
TAHUN 2025”
xiii + 58 Halaman, 7 Tabel, 16 Gambar, 15 Lampiran
ABSTRAK
PM2,5 merupakan partikel udara berukuran ≤ 2,5 µm yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan, terutama pada anak-anak usia 5–11 tahun
yang sedang berada di jenjang Sekolah Dasar (SD).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan
konsentrasi PM2,5 dalam ruangan antara SDN 040448 (dekat jalan raya) dan
SDN 040445 (jauh dari jalan raya).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi PM2,5 dalam
ruangan di SDN 040448 adalah 28,15 µg/m³, sementara di SDN 040445 adalah
27,20 µg/m³. Uji T menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara
kedua sekolah 0,770 p ≥ 0,05. Hal ini diduga dipengaruhi oleh faktor ventilasi
dan kondisi fisik lingkungan eksternal. Namun, pada masing-masing sekolah,
terdapat perbedaan signifikan antara kondisi ada aktivitas dan tidak ada
aktivitas, serta antara siang dan malam hari. Di SDN 040448, nilai signifikansi
ada aktivitas-tidak ada aktivitas adalah 0,022 p < 0,05 dan siang–malam 0,002
p < 0,05; sementara di SDN 040445, nilai signifikansi siang-malam adalah
0,020 p < 0,05 dan ada aktivitas-tidak ada aktivitas adalah 0,005 p < 0,05.
Konsentrasi PM2,5 dalam ruangan cenderung lebih tinggi saat terdapat aktivitas
dibandingkan saat tidak ada aktivitas. Hal ini disebabkan oleh berbagai kegiatan
yang melibatkan pergerakan fisik, seperti upacara, olahraga, bermain, serta
proses belajar mengajar di dalam kelas, yang dapat memicu pengangkatan
partikel debu ke udara. Dan untuk konsentrasi PM2,5 cenderung lebih tinggi
pada malam hari, dipengaruhi oleh pergerakan udara yang stagnan
menyebabkan partikel terperangkap di dalam ruangan karena proses
dispersi yang terbatas.
Kata Kunci : Konsentrasi PM2,5 dalam ruangan, SD Dekat Jalan Raya, SD
Jauh dari Jalan Raya