UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI SALMONELLA THYPI DENGAN PEMBANDING KLORAMFENIKOL

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut yang masih menjadi masalah kesehatan utama di negara berkembang, termasuk Indonesia, dengan angka kejadian dan kematian yang tinggi. Penyebab utama penyakit ini adalah Salmonella typhi yang menunjukkan resistensi terhadap antibiotik konvensional, sehingga diperlukan alternatif pengobatan yang efektif dan aman. Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol daun kelor terhadap pertumbuhan Salmonella typhi serta menentukan konsentrasi efektifnya. Metode eksperimen post-test only control group design digunakan dengan konsentrasi ekstrak 10%, 20%, dan 30%.
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram pada media Mueller Hinton Agar dan pengukuran diameter zona hambat sebagai indikator efektivitas.
Hasil menunjukkan ekstrak pada konsentrasi 20% dan 30% efektif menghambat pertumbuhan Salmonella typhi dengan zona hambat rata-rata 19,46 mm dan 21 mm, sedangkan 10% hanya menghasilkan hambatan lemah dengan rata-rata 13,16 mm. Temuan ini mendukung potensi daun kelor sebagai alternatif terapi antibakteri terhadap Salmonella typhi dan memberikan kontribusi untuk pengembangan obat tradisional berbasis tanaman lokal.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kelor memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.

Kata kunci : Demam tifoid, Salmonella typhi, Daun kelor (Moringa oleifera), Aktivitas antibakteri, Zona hambat.