KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH CINA (Peperomia pellucida (L.) Kunth)

Sirih cina merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan tetapi
tumbuh liar di Indonesia pada tempat yang lembab, di ladang, di pekarangan bahkan
di pinggiran parit. Daun sirih cina (Peperomia pellucida (L.) Kunth) salah satu
tumbuhan obat tradisional yang berkhasiat sebagai obat antiinflamasi, antimikroba,
antioksidan, mengurangi tekanan darah tinggi, menjaga kesehatan saluran
pencernaan, mengurangi nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakterisasi simplisia daun sirih cina dan senyawa metabolit sekunder yang
terkandung dalam ekstrak etanol daun sirih cina melalui uji skrining fitokimia.
Metode penelitian adalah eksperimental. Desain penelitian adalah kuantitatif
deskriptif yaitu mendeskripsikan atau memberi gambaran mengenai karakterisasi
simplisia dan skrining fitokimia. Sampel yang digunakan adalah daun sirih cina
berbentuk serbuk dan berbentuk ekstrak dengan metode maserasi.
Hasil penelitian simplisia daun sirih cina pengamatan makroskopik daun sirih
cina berbentuk hati, berwarna hijau, berbau aromatis, sedikit asam, susunan tulang
melengkung, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 1-4 cm, lebar
0,5-3 cm. Mikroskopik terdapat epidermis dengan kristal kalsium oksalat bentuk
roset, epidermis atas dengan stomata dan sistolit dan epidermis bawah.
Organoleptik simplisia berbentuk serbuk, berwarna hijau tua, aromatis, sedikit
asam. Kadar sari larut air 29,67%, sari larut etanol 16,33%, kadar abu total 7,98%,
abu tidak larut asam 0,70%, dan susut pengeringan 1,01%. Skrining fitokimia
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah karakterisasi simplisia daun sirih cina
memenuhi standar parameter Farmakope Herbal Indonesia dan skrining fitokimia
vii ekstrak etanol daun sirih cina mengandung metabolit sekunder sesuai dengan
persyaratan yang terdapat pada Harborne.
Kata kunci: Daun sirih cina, Karakterisasi, Skrining Fitokimia.